×
image

Pemimpin AS Sampaikan Dukungan Serangan Udara Israel Tewaskan Nasrallah

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 29 Sep 2024

Presiden Amerika Serikat Joe Biden. (X)

Presiden Amerika Serikat Joe Biden. (X)


LBJ - Pemimpin politik Amerika Serikat dari berbagai spektrum politik menyampaikan dukungan mereka kepada Israel setelah serangan udara besar-besaran Israel di Beirut, yang menewaskan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah. Serangan tersebut juga meratakan beberapa bangunan tempat tinggal, yang mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka di kalangan warga sipil.

Presiden Joe Biden, Wakil Presiden Kamala Harris, dan Ketua DPR dari Partai Republik Mike Johnson, masing-masing mengeluarkan pernyataan yang menegaskan dukungan kuat mereka terhadap Israel. Biden menyebut kematian Nasrallah sebagai tindakan yang adil.

"Hassan Nasrallah dan kelompok teroris yang dipimpinnya, Hizbullah, bertanggung jawab atas pembunuhan ratusan warga Amerika selama empat dekade pemerintahan teror," kata Biden, Sabtu (30/9).

Biden menegaskan bahwa kematian Nasrallah hukuman yang adil bagi korban pembunuhan di Amerika.

"Kematiannya adalah ukuran keadilan bagi banyak korban, termasuk ribuan warga Amerika, Israel, dan warga sipil Lebanon," ucapnya.

Serangan tersebut menjadi bagian dari eskalasi konflik yang dimulai pada 16 September, di mana serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 1.030 orang, termasuk wanita dan anak-anak. Jumlah korban dari serangan yang menewaskan Nasrallah pada hari Jumat belum diketahui. Tim penyelamat masih berupaya menemukan mayat di bawah reruntuhan bangunan yang hancur.

Tanggapan AS dan Dukungan Terhadap Israel

Wakil Presiden Kamala Harris, mengatakan kekhawatiran akan meningkatnya konflik di Timur Tengah tersebut menjadi konflik regional.

"Presiden Biden dan saya tidak ingin melihat konflik di Timur Tengah meningkat menjadi perang regional yang lebih luas," ujarnya.

Calon presiden dari Partai Demokrat ini, menekankan pentingnya diplomasi dalam situasi ini.

“Diplomasi tetap menjadi jalan terbaik untuk melindungi warga sipil dan mencapai stabilitas jangka panjang di kawasan.”

Namun, meski AS menyerukan pengurangan ketegangan, pemerintahan Biden belum mengambil langkah konkret seperti penangguhan penjualan senjata untuk membatasi Israel. Sementara itu, Israel tetap pada pendiriannya untuk melanjutkan serangan.

Ketua DPR dari Partai Republik, Mike Johnson, menolak seruan pemerintahan Biden untuk gencatan senjata.

"Kami menyerukan Pemerintahan Biden-Harris untuk mengakhiri seruan kontra-produktifnya untuk melakukan gencatan senjata," kata Johnson.

Ia juga mendesak dukungan yang lebih kuat terhadap kampanye Israel di Lebanon dan Gaza.

Tantangan bagi Hizbullah dan Wilayah

Pembunuhan Nasrallah merupakan pukulan besar bagi Hizbullah dan jaringan kelompok yang didukung Iran di kawasan tersebut. Namun, respons Hizbullah dan sekutunya, termasuk milisi di Irak dan Houthi di Yaman, masih belum jelas. Kematian Nasrallah terjadi setelah serangkaian pembunuhan pejabat senior Hizbullah oleh Israel dalam beberapa pekan terakhir.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menghubungi Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pada hari Jumat. Dalam percakapan tersebut, Austin menegaskan bahwa AS tetap berkomitmen untuk melindungi pasukan dan fasilitas AS di kawasan, serta terus mendukung Israel.

Pemerintahan Biden menghadapi kritik dari aktivis dan analis yang menganggap dukungan tanpa syarat AS terhadap Israel berkontribusi pada meningkatnya korban jiwa warga sipil serta pelanggaran hukum internasional. Meski mantan Presiden Donald Trump belum mengomentari serangan ini, anggota parlemen konservatif tetap menyerukan dukungan penuh bagi Israel dan menolak gencatan senjata.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post