Lebanon Umumkan Tiga Hari Berkabung untuk Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah
By Cecep Mahmud
29 Sep 2024

Hassan Nasrallah pemimpin Hizbullah. (X/@tariqtramboo)
LBJ - Lebanon mengumumkan tiga hari berkabung untuk Hassan Nasrallah setelah serangan udara Israel menewaskan pemimpin Hizbullah tersebut. Serangan tersebut terjadi di pinggiran selatan Beirut, yang merupakan salah satu pusat kekuatan Hizbullah.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada hari Sabtu, Perdana Menteri sementara Lebanon, Najib Mikati, mengatakan bahwa masa berkabung resmi akan dimulai pada hari Senin. Selama periode tersebut, bendera akan dikibarkan setengah tiang di seluruh gedung publik, dan kantor-kantor pemerintahan akan ditutup pada hari pemakaman Nasrallah. Namun, Hizbullah belum mengumumkan tanggal resmi pemakaman.
Mikati mengecam serangan udara Israel yang terjadi pada hari Jumat, yang tidak hanya menewaskan Nasrallah tetapi juga warga sipil di wilayah Dahiyeh, Beirut.
"Negara kita berada di bawah ancaman besar setelah kejadian ini," ujarnya dalam pertemuan darurat kabinet.
Baca juga: Israel Klaim Tewaskan Komandan Hizbullah Muhammad Ali Ismail dalam Serangan Udara
Ia juga menyerukan kepada seluruh rakyat Lebanon untuk bersatu dalam menghadapi agresi yang terus berlangsung.
Sejak beberapa minggu terakhir, konflik antara Israel dan Hizbullah semakin intensif. Serangan udara Israel di Lebanon telah menewaskan lebih dari 700 orang sejak Senin. Pejabat militer Israel mengatakan, mereka menargetkan pemimpin Hizbullah dengan serangan presisi, termasuk menewaskan dua komandan tinggi lainnya.
Menurut laporan PBB, lebih dari 50.000 orang telah mengungsi dari Lebanon ke Suriah akibat serangan Israel. Hingga Sabtu, Israel masih membombardir wilayah Beirut, terutama daerah-daerah pemukiman di pinggiran selatan yang padat penduduk.
Dalam perkembangan lain, serangan udara Israel dilaporkan menghantam kawasan industri di dekat bandara internasional Beirut. Meski begitu, kepala maskapai nasional Lebanon, Mohammad al-Hout, memastikan bahwa operasional bandara tetap berjalan normal.
"Bandara Beirut tidak menjadi sasaran, tidak ada senjata di sana," katanya kepada Reuters.
Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam baku tembak selama beberapa minggu terakhir, di tengah perang besar antara Israel dan Hamas yang dimulai Oktober tahun lalu. Konflik ini menambah beban krisis kemanusiaan dan ekonomi yang sudah melanda Lebanon. Setidaknya 200.000 orang telah mengungsi dari wilayah tersebut sejak serangan Israel meningkat dalam beberapa hari terakhir.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini