Bahlil Lahadalia Satukan Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie di Tengah Konflik Dualisme Kadin
By Shandi March
28 Sep 2024
Bahlil Lahadalia Satukan Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie di Tengah Konflik Dualisme Kadin. (Foto:[email protected])
LBJ - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia berhasil mempertemukan dua tokoh utama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie, di tengah situasi dualisme yang sempat memicu konflik di tubuh organisasi tersebut.
Pertemuan ini terungkap melalui unggahan di akun Instagram @melangkahdaritimur.id, yang sering menampilkan kegiatan Bahlil, baik sebagai menteri maupun sebagai ketua umum Partai Golkar.
Dalam video yang diunggah pada Jumat (29/7), Bahlil menyatakan bahwa pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana damai, di mana Arsjad dan Anindya telah berdamai untuk membangun Kadin yang lebih baik ke depannya.
"Hari ini saya bertemu dengan dua sahabat saya, Pak Arsjad sama Pak Anin, dan dua-duanya sudah insaf untuk menjalankan organisasi (Kadin) yang baik," ujar Bahlil.
Baca juga : Anindya Bakrie 'Kudeta' Arsjad Rasjid? Ini Kronologi Munaslub Kadin 2024
Arsjad Rasjid, yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Umum Kadin periode 2021-2026, mengungkapkan rasa syukurnya bisa bertemu dan berdamai dengan Anindya Bakrie. Ia menyatakan bahwa dinamika yang terjadi di Kadin adalah bagian dari perjalanan organisasi dan bukanlah sesuatu yang luar biasa.
"Mencari jalan suatu proses yang di mana kita melihat yang lebih besar itu bagaimana memastikan Kadin itu satu dan ke depannya lebih baik untuk bangsa Indonesia," kata Arsjad.
Anindya Bakrie, yang terpilih sebagai Ketua Umum Kadin 2024-2029 melalui musyawarah nasional luar biasa (munaslub) pada 14 September 2024, juga menyampaikan terima kasih kepada Bahlil yang telah memfasilitasi pertemuan ini. Anindya menegaskan komitmennya untuk memajukan Kadin bersama-sama dengan Arsjad.
"Mudah-mudahan Kadin semakin maju. Apa yang kita buat selama ini sudah baik dan sama-sama kita bertiga kita bikin lebih baik lagi," ujarnya.
Baca juga :Umar Kei Klarifikasi Tuduhan Pengeroyokan Stafsus Arsjad Rasjid di Gedung Kadin
Kadin Satu untuk Bangsa
Dalam pertemuan tersebut, Bahlil menegaskan kembali pentingnya persatuan di tubuh Kadin. Ia menyebut bahwa adanya pihak ketiga yang mencoba memecah belah kedua tokoh ini, namun Arsjad dan Anindya berhasil mengatasi perbedaan mereka demi kebaikan bersama.
"Mereka berdua ini sahabat sebenarnya, cuma ada tukang goreng-goreng. Tapi saya yakinlah mereka berdua ini dewasa untuk kebaikan Kadin, rakyat, bangsa, dan negara," jelas Bahlil.
Bahlil juga menutup pertemuan itu dengan pesan kuat.
"Kadin satu, enggak boleh dua. Setuju gak?" tanya Bahlil, yang kemudian dijawab serentak oleh Arsjad dan Anindya, "Setuju."
Pesan ini menggarisbawahi pentingnya menjaga kesatuan Kadin untuk mendukung perekonomian dan industri nasional.
Krisis dualisme kepemimpinan di Kadin dimulai ketika Anindya Bakrie terpilih menggantikan Arsjad Rasjid melalui munaslub pada 14 September 2024.
Meskipun Arsjad sebenarnya masih memiliki hak untuk memimpin Kadin hingga 2026, perbedaan pandangan dan kepentingan sempat memicu ketegangan yang membuat kubu Arsjad kesulitan berkantor di Menara Kadin, Jakarta Selatan.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini