×
image

40 Ribu Milisi dari Irak, Yaman, dan Suriah Siaga di Golan untuk Bela Hizbullah

  • image
  • By Shandi March

  • 27 Sep 2024

30 rudal diluncurkan dari Lebanon selatan oleh Hizbullah ke arah Dataran Tinggi Golan dan peternakan Shebaa di Israel Utara. (Foto:X@SoftWarNews)

30 rudal diluncurkan dari Lebanon selatan oleh Hizbullah ke arah Dataran Tinggi Golan dan peternakan Shebaa di Israel Utara. (Foto:X@SoftWarNews)


LBJ – Ketegangan antara Hizbullah dan Israel kembali meningkat. Sebanyak 40.000 milisi dari tiga negara Arab dikabarkan telah bersiaga di dekat Dataran Tinggi Golan, wilayah Suriah yang saat ini diduduki oleh Israel.

Puluhan ribu kombatan tersebut, yang berasal dari Irak, Yaman, dan Suriah, disebut siap bergabung dalam pertempuran untuk mendukung Hizbullah.

Menurut laporan harian Haaretz, pada Selasa (24/9), ribuan milisi tersebut tiba di kawasan Golan dan menunggu instruksi dari pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah.

“Pasukan ini sekarang berada di sekitar Dataran Tinggi Golan, menunggu panggilan (dari pemimpin Hizbullah Hassan) Nasrallah untuk bergabung dalam pertempuran,” tulis Haaretz, meski tidak menyebutkan bukti konkrit yang mendukung klaim tersebut.

Baca juga : Drone Hizbullah Masuk Kediaman Netanyahu, Israel Panik

Sumber-sumber militer Israel, yang memilih untuk tidak disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa milisi ini bukanlah pasukan elite, melainkan tentara bayaran yang berpotensi menimbulkan ancaman serius.

"Mereka bukan pejuang elite, bukan juga Pasukan Nukhba. Bagaimana pun kami sudah pernah melihat apa yang bisa dilakukan 2.000-3.000 orang bersenjata ketika mereka menyerang sebuah komunitas," lanjut Haaretz, mengacu pada serangan kelompok milisi Hamas Palestina pada 7 Oktober 2023.

Pejabat keamanan Israel, juga secara anonim, menegaskan bahwa jika diperlukan, Tel Aviv akan menyampaikan pesan keras kepada Presiden Suriah, Bashar al-Assad, terkait ketidaksenangan mereka terhadap keberadaan ribuan kombatan di wilayah tersebut. Namun, hingga saat ini, baik Suriah, Hizbullah, maupun Israel belum memberikan tanggapan resmi atas situasi ini.

Baca juga : Hizbullah Siap Lawan Tanpa Batas Jika Israel Perluas Serangan ke Lebanon

Konflik Semakin Memanas di Lebanon dan Israel

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam serangkaian konflik bersenjata dalam beberapa waktu terakhir. Ketegangan semakin meningkat setelah rentetan ledakan perangkat elektronik di Lebanon pada pertengahan September 2023. Hizbullah menuduh Israel sebagai dalang di balik insiden yang menewaskan 39 orang dan melukai hampir 3.000 lainnya.

Sejak itu, kedua belah pihak terus saling serang, dengan peluncuran roket dan pesawat nirawak. Serangan Israel pada Senin (23/9) di Lebanon dilaporkan menewaskan lebih dari 700 orang. Serangan ini diklaim sebagai yang paling mematikan sejak konflik besar mereka pada tahun 2006.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bersumpah akan terus menyerang Hizbullah hingga masyarakat di perbatasan Israel-Lebanon merasa aman dan bisa kembali ke rumah mereka. Ketegangan ini juga memaksa banyak warga di perbatasan kedua negara untuk melarikan diri demi menghindari dampak konflik yang terus berkobar.***









Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Tags:


Popular Post