Fransiskus Soedanto, Dokter Lulusan UGM yang Rela Dibayar Rp2 Ribu Layani Pasien di Papua
By Shandi March
26 Sep 2024
Fransiskus Soedanto, Dokter Lulusan UGM yang Rela Dibayar Rp2 Ribu Layani Pasien di Papua. (Pena Katolik)
LBJ - Fransiskus Xaverius Soedanto, seorang dokter yang dikenal dengan sebutan "dokter seribu rupiah," telah mengabdikan dirinya selama 40 tahun di Papua dengan melayani pasien dari kalangan masyarakat kurang mampu.
Meskipun usianya sudah tidak muda lagi, semangat dan dedikasi Soedanto tidak pernah luntur. Ia terus melayani pasien di Papua meski bayarannya sangat rendah, bahkan terkadang hanya dibayar dengan sagu dan kayu bakar.
Soedanto adalah lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM), salah satu universitas terkemuka di Indonesia.
Pada tahun 1975, ia mengikuti program dokter Inpres yang digagas oleh pemerintah. Program ini bertujuan mengirimkan dokter ke daerah terpencil di seluruh Indonesia, dan Soedanto memilih untuk mengabdi di Papua.
Baca juga : Mitos dan Fakta Eksim yang Perlu Anda Ketahui untuk Perawatan Wajah Optimal
Tarif jasa medisnya berkisar antara Rp1.000 hingga Rp2.000, jumlah yang sangat rendah dibandingkan tarif dokter pada umumnya.
Selama pengabdiannya, ia pernah bertugas di daerah Asmat, di mana ia harus berjalan kaki masuk keluar hutan rawa untuk melayani pasien.
Banyak masyarakat yang tidak mampu membayar biaya pengobatan, sehingga mereka memberikan sagu atau kayu bakar sebagai bentuk pembayaran.
"Selama melayani, banyak masyarakat tak mampu, mereka hanya membayar dengan sagu ataupun kayu bakar dari hutan," ungkap Soedanto, dikutip dari Instagram @ngomonginuang pada Kamis (26/9).
Dedikasi Tanpa Menaikkan Tarif
Meski biaya hidup semakin meningkat, Soedanto sama sekali tidak berencana untuk menaikkan tarif pengobatannya.
Baca juga : Lulus Seleksi Bintara TNI AD, Joni Si Pemanjat Tiang Bendera Siap Ikuti Pendidikan
"Saya lupa di tahun berapa itu naik menjadi Rp2 ribu, saya lupa sudah lama sekali," ujarnya.
Ia tetap bertahan dengan tarif yang sangat rendah demi melayani masyarakat menengah ke bawah di Papua. Setiap harinya, ia melayani sekitar 200 pasien, meski fisiknya sering kali merasa lelah. "Saya harus tetap melaksanakan kewajiban saya sebagai dokter," tegasnya.
Soedanto adalah contoh nyata dari dedikasi yang tulus dalam melayani masyarakat di daerah terpencil. Meski dengan segala keterbatasan, ia tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada mereka yang membutuhkan.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini