Prabowo-Gibran Akan Laksanakan Medical Checkup Gratis untuk 55 Juta Rakyat 2025
By Shandi March
26 Sep 2024
Ilustrasi. Dokter sedang melakukan medical check up. (Fotofreepik-jcomp)
LBJ - Pemerintahan presiden terpilih, Prabowo Subianto, akan memulai program pemeriksaan kesehatan atau medical checkup gratis bagi 55 juta rakyat Indonesia pada tahun 2025. Program ini diumumkan oleh Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Burhanuddin Abdullah, dalam acara UOB Economic Outlook yang digelar pada Rabu (25/9).
"Tahun depan ada 55 juta rakyat Indonesia yang akan diperiksa kesehatannya, medical checkup gratis," ungkap Burhanuddin Abdullah, seperti dikutip dari CNBC. Program ini diharapkan dapat meningkatkan deteksi dini penyakit dan memperbaiki kualitas kesehatan masyarakat Indonesia.
Selain memberikan cek kesehatan gratis, pemerintahan Prabowo juga berkomitmen untuk menekan prevalensi Tuberculosis (TBC) yang saat ini menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia. Menurut Burhanuddin, Indonesia adalah negara dengan jumlah penderita TBC terbesar kedua di dunia, di mana sekitar 100 ribu orang meninggal akibat penyakit ini setiap hari.
"Ini masalah yang harus kita tangani," tegasnya.
Baca juga : Prabowo Pisahkan DJP dari Kemenkeu, Bentuk Kementerian Penerimaan Negara Baru
Di sektor kesehatan, Prabowo juga berencana untuk memperbanyak produksi obat dan vaksin guna mendukung pelayanan kesehatan yang lebih baik. Selain itu, langkah lain yang diambil adalah mempercepat pendidikan dokter agar bisa menutupi kekurangan tenaga medis di Indonesia.
Program Lumbung Pangan dan Industrialisasi
Selain fokus di sektor kesehatan, Prabowo dan wakilnya, Gibran Rakabuming Raka, juga akan menjalankan program lumbung pangan nasional untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor pangan.
"Kita sempat swasembada dulu, akhir-akhir ini kita juga swasembada, tapi kita merasakan pertumbuhan penduduk yang begitu besar," jelas Burhanuddin.
Pemerintahan Prabowo juga akan mendorong industrialisasi kembali setelah melihat penurunan kontribusi sektor industri ke ekonomi.
"Kontribusi industri pada era orde baru mencapai 29 persen, namun kini turun menjadi 18 persen," tambahnya. Hal ini akan menjadi fokus pemerintah untuk mengembalikan kekuatan sektor industri di Indonesia.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini