Nyalinya Besar, Tapi Nasibnya Sial: Tia Rahmania Dipecat PDIP Usai Kritik KPK
By Priya Husada
26 Sep 2024
Tia Rahmania (foto: IG @tiarahmania_bantenofficial)
LBJ - Di dunia politik, setiap langkah bisa membawa dampak besar, baik itu kemenangan maupun kejatuhan. Salah satu nama yang baru-baru ini menjadi sorotan adalah Tia Rahmania, calon anggota DPR terpilih dari PDIP yang akhirnya dipecat sebelum sempat dilantik. Keputusan pemecatan ini datang tidak lama setelah Tia Rahmania melontarkan kritik keras terhadap Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Nurul Ghufron, yang semakin menambah kontroversi di balik kasus ini.
Kritik Keras Terhadap Nurul Ghufron
Tia Rahmania terlibat dalam sebuah perdebatan panas ketika Nurul Ghufron, wakil ketua KPK menjadi pembicara dalam acara Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan di Lemhannas RI tanggal 22 September 2024 lalu. Dalam forum tersebut, Nurul Ghufron tengah membahas soal integritas dan penguatan antikorupsi. Namun, Tia secara terbuka menginterupsi dan menyampaikan kritik tajam. Tia mempertanyakan kasus pelanggaran etik yang pernah menyeret Ghufron, khususnya terkait penggunaan kewenangan untuk kepentingan pribadi dalam urusan mutasi pegawai Kementerian Pertanian.
Di depan forum, Tia meminta agar Ghufron lebih baik membicarakan masalah pelanggaran etiknya daripada hanya menguraikan teori tentang integritas. "Mohon maaf Pak, Bapak bukan produk dari kami. Korupsi itu intinya etika dan moral," tegas Tia, sambil menunjukkan ketidakpuasannya terhadap kiprah Nurul Ghufron di KPK.
Sindir Pedas! DPR PDIP Minta Ghufron Bicara Kasusnya Sendiri, Bukan Teori
Keputusan Pemecatan oleh PDIP
Tidak lama setelah insiden tersebut, PDIP secara resmi mengumumkan pemecatan Tia Rahmania dari keanggotaan partai. Keputusan ini disampaikan secara resmi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 25 September 2024. Dalam surat tersebut, KPU menyatakan bahwa Tia Rahmania tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota DPR karena diberhentikan oleh PDIP.
Posisinya kini dialihkan kepada Bonnie Triyana, seorang sejarawan yang sebelumnya berada di peringkat kedua setelah Tia dalam perolehan suara di Dapil Banten I. Tia yang mengantongi lebih dari 37.000 lebih suara dari Dapil Banten I harus menerima kenyataan bahwa kursinya diambil alih oleh Bonnie Triyana, seorang sejarawan yang memperoleh suara kedua tertinggi.
PDIP belum memberikan penjelasan terperinci mengenai alasan spesifik di balik pemecatan ini. Namun, banyak pihak yang menduga bahwa tindakan Tia yang berani melawan Wakil Ketua KPK dalam forum tersebut turut berperan dalam keputusan ini. Situasi tersebut menyisakan berbagai spekulasi di kalangan masyarakat, terutama terkait dinamika internal partai.
Sosok Pengganti: Bonnie Triyana
Bonnie Triyana, sosok yang dipilih untuk menggantikan Tia Rahmania, adalah seorang sejarawan yang memiliki reputasi kuat di bidang pelestarian sejarah dan budaya Indonesia, dan salah satu pendiri Majalah Historia. Bonnie telah dikenal luas melalui kontribusinya dalam berbagai proyek yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap sejarah bangsa. Pemilihan Bonnie oleh PDIP dianggap sebagai upaya partai untuk mendiversifikasi kekuatan politiknya dengan merangkul figur intelektual.
Meski demikian, keputusan untuk mengganti Tia dengan Bonnie tetap memicu perdebatan di kalangan politik, terutama karena Tia sebelumnya telah mendapatkan mandat yang cukup besar dari konstituennya.
Dengan begitu, pergantian kursi ini menambah dinamika politik di PDIP dan menimbulkan pertanyaan tentang alasan-alasan di balik langkah partai tersebut, terutama terkait dengan hubungan antara kritik yang dilontarkan Tia dan keputusan pemecatan yang menyusul tak lama setelahnya.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini