Israel Siap Lancarkan Serangan Darat ke Lebanon
By Cecep Mahmud
26 Sep 2024

Serangan udara Israel di wilayah Lebanon. (X)
LBJ - Panglima militer Israel, Herzi Halevi, menyatakan bahwa Israel tengah mempersiapkan kemungkinan serangan darat ke Lebanon. Pernyataan ini diungkapkan pada Rabu, saat ia berbicara dengan tentara di Israel utara.
"Kami sedang mempersiapkan proses manuver, artinya sepatu militer Anda akan memasuki wilayah musuh," kata Halevi, mengacu pada potensi operasi darat melawan Hizbullah.
Selama tiga hari berturut-turut, Israel melakukan serangan udara yang menargetkan posisi Hizbullah di Lebanon. Serangan ini bertujuan mempersiapkan area untuk kemungkinan invasi darat. Hizbullah, yang didukung oleh Iran, semakin memperluas serangannya ke Israel, termasuk menargetkan markas intelijen Mossad di Tel Aviv.
Untuk memperkuat pertahanan, Israel memanggil dua brigade cadangan. Langkah ini dilakukan sebagai tanggapan atas serangan Hizbullah dan untuk memungkinkan kembalinya warga sipil yang mengungsi di wilayah utara.
"Kami bertekad untuk memulangkan warga kami ke rumah mereka dengan selamat," tegas Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Serangan udara Israel telah menewaskan setidaknya 51 orang pada hari Rabu. Total korban jiwa dalam tiga hari serangan mencapai 615 orang, dengan lebih dari 2.000 orang terluka. Menteri Kesehatan Lebanon mengonfirmasi bahwa jumlah korban terus bertambah, sementara ribuan warga Lebanon telah mengungsi ke wilayah utara.
Hizbullah melancarkan serangan rudal balistik ke Israel, menargetkan markas besar Mossad di Tel Aviv. Serangan ini menandai pertama kalinya rudal Hizbullah mencapai wilayah tengah Israel, namun berhasil dicegat oleh pertahanan udara Israel. Meskipun tidak ada korban jiwa di pihak Israel, ketegangan terus meningkat.
Presiden AS, Joe Biden, mengungkapkan kekhawatirannya akan kemungkinan perang besar di kawasan ini. Meski demikian, Biden masih percaya ada ruang untuk diplomasi.
"Perang habis-habisan mungkin saja terjadi, namun saya rasa masih ada peluang untuk mencapai solusi diplomatik," ujarnya dalam wawancara dengan ABC.
Amerika Serikat memimpin inisiatif diplomatik baru untuk mengakhiri konflik di Gaza dan Lebanon. Upaya ini menyatukan dua konflik dalam satu inisiatif diplomatik. Pembahasan sedang berlangsung di Majelis Umum PBB di New York, namun belum ada detail lebih lanjut mengenai kesepakatan yang dicapai.***
Sumber: Al Jazeera
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini