LBJ - Ketegangan di perbatasan Israel-Lebanon terus meningkat. Pada Minggu, Kepala Militer Israel, Herzi Halevi, mengumumkan bahwa serangan terhadap Hizbullah akan ditingkatkan dalam beberapa hari ke depan.

“Kami telah merencanakan secara hati-hati dan serangan kami akan semakin intensif,” ungkap Halevi dalam pidatonya yang disiarkan dari Pangkalan Udara Tel Nof.

Israel mengklaim telah menewaskan lebih dari 600 militan, termasuk pemimpin militer Hizbullah, sejak konflik Gaza dimulai. Baru-baru ini, ratusan target di Lebanon diserang, yang diyakini telah melemahkan kemampuan tempur Hizbullah.

“Harga yang dibayar Hizbullah semakin meningkat,” tambah Halevi.

Baca juga: Ketegangan Memuncak: Israel dan Hizbullah Terancam Perang Baru

Pada Jumat lalu, pesawat tempur Israel mengebom sebuah bangunan di Beirut selatan, yang disebut sebagai pusat komando Hizbullah.

Halevi menyatakan, “Serangan ini telah menghilangkan rantai komando Hizbullah, yang tengah merencanakan serangan ke Israel utara.”

Israel juga berkomitmen untuk menjamin keselamatan warganya.

“Jika Hizbullah belum memahami ini, mereka akan terus menerima pukulan demi pukulan,” tegas Halevi.

Ketegangan ini dipicu oleh ledakan di Lebanon yang menewaskan 37 orang serta serangan udara Israel yang menyebabkan 45 korban jiwa. Kedua belah pihak, Israel dan Hizbullah, telah terlibat baku tembak sejak 8 Oktober 2023. Ada kekhawatiran bahwa konflik ini bisa bereskalasi menjadi perang skala penuh.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini