Ketegangan Memuncak: Israel dan Hizbullah Terancam Perang Baru
By Cecep Mahmud
23 Sep 2024

Serangan Israel di Lebanon Selatan Al-Mahmoudiyah. (X)
LBJ - Ketegangan antara Israel dan Hizbullah di Lebanon semakin panas setelah serangkaian serangan mematikan. Pada Minggu malam, tembakan berbalas terjadi setelah sistem komunikasi Hizbullah diserang. Mantan Brigadir Jenderal Israel, Amir Avivi, memperingatkan bahwa perang di perbatasan mungkin segera terjadi.
Pada Sabtu lalu, serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut menewaskan 14 orang, termasuk komandan senior Hizbullah, serta melukai 66 orang lainnya. Hizbullah membalas dengan menembakkan roket ke pangkalan udara Israel di Ramat David.
“Israel saat ini sedang memfokuskan kekuatan militernya ke utara,” ujar Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant.
Serangan balasan dari kelompok Hizbullah tidak hanya terbatas pada roket. Milisi yang bersekutu dengan Iran di Irak juga mengklaim telah meluncurkan rudal ke arah Israel, meskipun belum ada korban jiwa yang dilaporkan.
Konflik ini melibatkan dua kekuatan besar di Timur Tengah: Israel dan Hizbullah. Selain itu, Iran, sekutu Hizbullah, terus berperan aktif, sementara AS juga terlibat dengan mendukung Israel.
Menurut analis politik Ori Goldberg, “Perang ini semakin dianggap tak terhindarkan karena tidak ada strategi jelas yang diambil oleh para pemimpin.”
Serangkaian serangan dalam dua bulan terakhir menjadi pemicu utama ketegangan yang memuncak. Serangan udara Israel terbaru terhadap Hizbullah terjadi kurang dari dua bulan setelah insiden mematikan yang sebelumnya menewaskan dua anak. Pada minggu lalu, Hizbullah dua kali kehilangan sistem komunikasinya dalam serangan yang diduga dilakukan oleh Israel.
Perbatasan Israel-Lebanon menjadi pusat ketegangan saat ini. Di samping itu, serangan juga terjadi di Gaza, tempat di mana Hizbullah mendukung Hamas melawan Israel sejak Oktober.
Israel secara tegas mengalihkan perhatian militernya ke utara untuk melawan Hizbullah. Sementara itu, Hizbullah terus memperkuat posisinya bersama sekutunya Iran.
“Hizbullah merasa perlu merespons serangan yang dilakukan Israel, yang semakin menekan kami,” ujar seorang sumber dalam Hizbullah yang tidak ingin disebutkan namanya.
Amerika Serikat aktif dalam memfasilitasi dialog antara Israel dan Hamas. Presiden Joe Biden bahkan sempat mengumumkan gencatan senjata pada Mei, namun batal. Di sisi lain, Iran berjanji akan memberikan "tanggapan menghancurkan" terhadap serangan Israel.***
Sumber : Al Jazeera
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini