PBB Gelar Sidang Darurat Bahas Ledakan Pager di Lebanon
By Cecep Mahmud
22 Sep 2024
.png)
Bom pager guncang Lebanon tewaskan puluhan orang dan ribuan lainnya terluka. (X)
LBJ - Dewan Keamanan PBB (UNSC) menggelar sidang darurat pada Jumat, 20 September 2024. Sidang ini membahas ledakan perangkat komunikasi (pager) di Lebanon yang mengancam perdamaian di Timur Tengah.
Sidang ini diinisiasi oleh Aljazair setelah terjadi bentrokan antara Hizbullah dan angkatan bersenjata Israel.
Rosemary DiCarlo, Kepala Urusan Politik PBB, menyebut konflik ini sebagai pelanggaran serius terhadap Resolusi 1701.
"Risiko perluasan lebih lanjut dari siklus kekerasan ini sangat serius dan mengancam stabilitas Lebanon, Israel, dan seluruh wilayah," ujar DiCarlo.
Menurutnya, perang di Gaza juga memperburuk situasi. Ia mendesak agar semua pihak segera menghentikan kekerasan dan membebaskan sandera yang ada di Gaza.
Baca juga: Ledakan Pager Hizbullah: 9 Tewas, 2.750 Terluka dalam Insiden di Lebanon
Duta Besar Aljazair, Amar Bendjama, mengecam serangan Israel terhadap Lebanon.
Ia mengatakan bahwa "mengubah perangkat sipil menjadi bom yang mengancam keselamatan semua orang adalah ancaman signifikan."
Bendjama menuntut agar Israel segera menghentikan serangannya dan menarik diri dari wilayah Lebanon yang diduduki.
Menambah kekhawatiran, Bendjama merujuk ancaman pejabat Israel untuk melancarkan perang besar di Lebanon.
"Israel sama sekali tidak tertarik pada perdamaian," katanya dalam sesi tersebut.
Baca juga: Israel Siaga Penuh di Perbatasan Lebanon Usai Ledakan Pager di Lebanon
Duta Besar AS, Robert Wood, menegaskan bahwa Washington mendukung penuh Israel. Ia mengklaim Hizbullah menerima bantuan dari Iran dan menyalahkan Hamas atas meletusnya konflik.
Wood juga menambahkan bahwa "resolusi diplomatik adalah satu-satunya jalan untuk mengakhiri konflik."
Duta Besar China, Fu Cong, menggambarkan ledakan tersebut sebagai pelanggaran berat terhadap hukum internasional.
"Ini adalah tindakan yang menginjak-injak kehidupan manusia dengan ketidakpedulian yang tidak dapat diterima," tegas Cong.
Ia menyerukan penyelidikan penuh atas serangan tersebut.
Baca juga: Saksi Mata Ungkap Detik-Detik Ledakan Perangkat Elektronik di Lebanon
Sementara itu, Rusia melalui Duta Besar Vassily Nebenzia menyebut ledakan tersebut sebagai "serangan teroris" yang bertujuan memicu perang besar di Timur Tengah.
"Mereka sengaja berusaha menciptakan konfrontasi militer berskala besar," kata Nebenzia.
Menteri Luar Negeri Lebanon, Abdallah Rashid Bouhabib, menghadiri sidang ini dan menegaskan bahwa serangan tersebut tidak bisa dibiarkan.
"Israel, melalui agresi teroris ini, telah melanggar prinsip dasar hukum kemanusiaan internasional," katanya.
Bouhabib memperingatkan bahwa kegagalan Dewan Keamanan PBB untuk bertindak akan memicu perang besar di wilayah tersebut. Ia menuntut penghentian serangan dan penerapan resolusi internasional yang lebih tegas.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini