Serangan Udara Israel di Lebanon Tewaskan 37 Orang Warga Sipil
By Cecep Mahmud
22 Sep 2024

Pesawat tempur milik Angkatan Udara Israel (X)
LBJ - Setidaknya sebanyak 37 orang korban tewas akibat serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut. Informasi ini dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan Lebanon pada Sabtu (21/9). Di antara korban, terdapat tujuh wanita, tiga anak-anak, dan tiga warga negara Suriah.
Menteri Kesehatan Lebanon, Firas Al-Abiad, mengatakan bahwa Lebanon tengah menyaksikan kejahatan perang.
"Serangan Israel di pinggiran selatan adalah contoh nyata dari kejahatan tersebut," ujarnya dalam konferensi pers.
Hingga kini, tim penyelamat masih berjuang membersihkan puing-puing di lokasi serangan.
Baca juga: Hizbullah Siap Hadapi Perang Menyeluruh Jika Israel Perluas Serangan
Serangan udara ini juga menyebabkan 68 orang terluka, dengan 53 di antaranya telah dipulangkan setelah menerima perawatan medis di 12 rumah sakit di Beirut.
"Lima belas korban masih dirawat, dua di antaranya dalam kondisi kritis," ungkap Al-Abiad.
Serangan ini menargetkan komandan militer utama Hizbullah, Ibrahim Aqil, dan komandan senior Pasukan Radwan.
Serangan Israel ini terjadi pada Jumat (20/9), dan menjadi serangan ketiga di pinggiran selatan Beirut sejak eskalasi konflik dimulai hampir setahun lalu. Wilayah ini dikenal sebagai markas besar Hizbullah, kelompok bersenjata yang sering bentrok dengan Israel.
Baca juga: IDF Sebut Serangan Udaranya Tewaskan Pemimpin Hamas di Tepi Barat
Israel mengklaim bahwa serangan ini dilakukan untuk menargetkan pemimpin Hizbullah yang dianggap sebagai ancaman. Kepala Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menyatakan pada Kamis bahwa konflik dengan Hizbullah telah memasuki fase baru.
"Perang terhadap Lebanon terus berlanjut dan kami bersiap menghadapi dampaknya," tambah Al-Abiad.
Pembersihan puing dan identifikasi korban masih berlangsung. Beberapa bagian tubuh yang belum teridentifikasi menambah tantangan dalam proses tersebut. Hingga kini, eskalasi antara Israel dan Hizbullah diperkirakan akan terus berlanjut di tengah ketegangan yang meningkat di kawasan.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini