Saksi Mata Ungkap Detik-Detik Ledakan Perangkat Elektronik di Lebanon
By Cecep Mahmud
20 Sep 2024
.png)
Pager alat komunikasi yang diduga, digunakan Israel sebagai alat peledak. (X)
LBJ - Suara ledakan menggelegar memecah ketenangan beberapa kota di Lebanon selama dua hari terakhir. Perangkat elektronik meledak tanpa peringatan, menewaskan puluhan orang dan melukai ribuan lainnya. Di tengah kekacauan ini, para saksi mata berbagi pengalaman langsung tentang detik-detik menegangkan ketika ledakan terjadi.
Ali, seorang warga berusia 40 tahun dari pinggiran selatan Beirut, berada di lokasi ketika ledakan pertama terjadi pada Selasa.
“Setiap lima hingga sepuluh detik, saya mendengar suara ledakan lain,” kata Ali.
Ia menggambarkan suasana yang mencekam, dengan orang-orang berlari ketakutan dan kepanikan melanda sekitarnya.
“Ledakan itu terus menerus, rasanya seperti tidak ada habisnya,” tambahnya.
Di rumah sakit American University of Beirut Medical Center (AUBMC), kerumunan orang berkumpul untuk mencari kabar tentang keluarga mereka yang terluka. Banyak dari mereka mengenakan pakaian hitam sebagai tanda duka. Salah satu saksi yang tak ingin disebutkan namanya menceritakan bahwa suasana di dalam rumah sakit sangat sibuk, dengan tim medis yang kewalahan menangani para korban.
Seorang perencana acara, Maria Boustany, juga berbagi pengalamannya terkait ledakan tersebut. Ia merasa khawatir karena perangkat walkie-talkie yang ia gunakan dalam pekerjaannya mungkin juga berbahaya.
"Mungkin mereknya berbeda, tetapi kami benar-benar tidak tahu apa yang sedang terjadi," ujarnya.
Untuk menghindari risiko, Maria memutuskan mengganti metode komunikasi timnya dengan aplikasi pesan instan.
"Lebih baik aman," katanya.
Di berbagai lokasi, para saksi mata melaporkan suasana yang penuh ketidakpastian. Di depan Rumah Sakit Clemenceau, pria-pria terlihat berjajar menunggu kabar orang-orang terkasih. Beberapa dari mereka tidak mau berbicara kepada media, memilih diam di tengah ketegangan yang terus meningkat.
Seorang dokter di Rumah Sakit Mount Lebanon yang bertugas saat ledakan terjadi menggambarkan situasi gawat darurat yang mereka hadapi.
“Kami tiba dan langsung melakukan triase, mencoba menentukan siapa yang butuh perawatan segera,” katanya.
Dia juga menjelaskan bahwa luka akibat ledakan dalam tingkat sangat mengkhawatirkan.
"Luka-luka yang kami lihat sangat parah, meskipun pasien tetap tenang," sambungnya.
Ledakan terjadi di beberapa kota utama, termasuk Beirut, Baalbek, Saida, dan Tyre. Banyak saksi di lokasi tersebut mengatakan bahwa ledakan ini datang tanpa peringatan, menyebabkan kepanikan massal. Hashem Safieddine, pejabat Hizbullah, menyebut serangan ini sebagai bagian dari "konfrontasi baru" dengan Israel.
Ledakan ini menimbulkan ketakutan baru di kalangan masyarakat Lebanon. Banyak warga kini khawatir perangkat yang mereka gunakan sehari-hari seperti ponsel atau radio walkie-talkie bisa menjadi sumber ancaman.
“Kami tidak bisa lagi merasa aman bahkan ketika menggunakan perangkat yang biasa kami gunakan setiap hari,” kata salah seorang saksi dari Nabatieh.
Para saksi berharap pihak berwenang dapat segera menemukan penyebab pasti dari serangkaian ledakan ini. Sementara itu, ketegangan terus meningkat dengan Hizbullah yang berjanji akan memberikan respons terhadap serangan tersebut.
Ali, yang menyaksikan langsung ledakan di Beirut, menambahkan, “Ketakutan bukan lagi pilihan bagi kami. Kami harus bertahan.”***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini