×
image

Tuntut Keadilan, Ibu dr. Aulia Risma Buka Suara Soal Perundungan di PPDS Undip

  • image
  • By Shandi March

  • 19 Sep 2024

Ibunda Dokter Aulia Risma Buka Suara soal Dugaan Bully di PPDS Undip.(Foto:X@Mdy_Asmara1701)

Ibunda Dokter Aulia Risma Buka Suara soal Dugaan Bully di PPDS Undip.(Foto:X@Mdy_Asmara1701)


LBJ - Nuzmatun Halimah, ibu dari almarhumah dr. Aulia Risma Lestari, akhirnya angkat bicara terkait dugaan perundungan yang dialami putrinya di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip), Semarang.

Dalam konferensi pers yang digelar pada Rabu malam (18/9), Nuzmatun meminta agar kasus ini diusut tuntas dan pihak yang terlibat segera diproses secara hukum.

Dengan didampingi kuasa hukumnya, Nuzmatun terlihat terpukul saat mengisahkan kondisi terakhir putrinya sebelum meninggal dunia. Menurutnya, dugaan perundungan yang dialami Aulia menjadi salah satu pemicu penyakit yang semakin memperparah kondisi kesehatan anaknya.

"Tolong bantu saya... tolong bantu saya mencari keadilan," ujar Nuzmatun dengan nada lirih sambil menangis saat berbicara kepada wartawan di Semarang, Rabu (18/9) malam.

Nuzmatun menjelaskan bahwa sejak insiden jatuh pada Agustus 2022, putrinya mulai mengeluhkan sakit pada bagian punggung dan kaki. Kondisi ini semakin parah, ditambah dengan perlakuan kasar yang diduga dilakukan oleh seniornya di PPDS.

"Setelah jatuh itu, kakinya sakit, punggungnya sakit, tapi tetap saja dibentak-bentak karena tugasnya dianggap lambat. Bahkan dia disuruh membawa makanan dan minuman tanpa troli, padahal kakinya pincang dan sangat kesakitan," ungkapnya dengan penuh emosi.

Tak hanya kehilangan putrinya, Nuzmatun juga menceritakan bahwa beberapa waktu setelah kematian Aulia, suaminya ikut meninggal dunia karena kondisi kesehatannya memburuk akibat kehilangan anak perempuan satu-satunya.

Baca juga : Kasus Bos Animasi Paksa Karyawan Kerja Tanpa Libur dan Lembur, Polisi Ungkap Fakta Baru

Dugaan Aliran Uang dan Penyelidikan Pihak Kepolisian

Kuasa hukum keluarga korban, Misyal Ahmad, turut menyoroti adanya dugaan aliran uang yang terkait dengan perundungan tersebut. Misyal menyatakan bahwa saat ini pihak kepolisian sedang mendalami transaksi keuangan yang mencurigakan di lingkungan PPDS Undip.

"Jadi nilai uang yang diduga mencapai Rp225 juta ini masih diselidiki oleh kepolisian. Saat ini, pihak kepolisian sedang memeriksa rekening koran untuk mengetahui aliran dana tersebut," jelas Misyal.

Sementara itu, Kepolisian Daerah Jawa Tengah telah memanggil 34 saksi terkait penyelidikan kasus ini, termasuk teman seangkatan korban dan para bendahara.

"Sudah 34 saksi, antara lain teman seangkatan, ketua angkatan, serta para bendahara," ujar Komisiaris Besar Polisi Artanto, Selasa (17/9) seperti dikutip dari Antara.

Undip sendiri telah membentuk tim hukum untuk mendampingi mahasiswa yang dimintai keterangan oleh polisi. Menurut Ketua Tim Hukum Undip, Kairul Anwar, pihak universitas berkomitmen untuk tidak mengintervensi proses penyelidikan yang sedang berlangsung.

"Perundungan ada. Sudah dijatuhkan sanksi, bahkan sampai pemecatan," tegasnya.

Kematian dr. Aulia Risma yang ditemukan meninggal pada 12 Agustus 2024 di tempat kosnya di Semarang, diduga kuat berkaitan dengan perundungan yang dialaminya selama menjalani pendidikan di PPDS Undip.***










Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post