Ledakan Misterius di Lebanon dan Suriah: Apa yang Terjadi?
By Priya Husada
19 Sep 2024

Jenis Penyentara yang Meledak
LBJ - Pada tanggal 17 September, suasana mencekam melanda Lebanon dan Suriah setelah serangkaian ledakan terjadi di kalangan anggota Hezbollah. Ledakan ini bukan berasal dari bom biasa, melainkan dari penyentara (pager)—alat komunikasi yang baru-baru ini kembali digunakan oleh anggota Hezbollah. Kejadian ini dimulai pukul 3:30 sore dan terus berlanjut selama beberapa jam, menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai hampir 3.000 orang.
Kekacauan dan ketakutan menyelimuti suasana, karena pada awalnya, orang-orang tidak memahami apa yang sedang terjadi. Saksi mata melaporkan bahwa beberapa penyentara berbunyi sebelum meledak, membuat pemiliknya secara tidak sadar membawa pager tersebut lebih dekat ke wajah mereka. Ini menyebabkan banyak korban luka serius, terutama di bagian mata.
Penyentara mulai digunakan oleh anggota Hezbollah dalam beberapa bulan terakhir karena mereka curiga bahwa Israel bisa melacak ponsel mereka. Namun, yang terjadi malah lebih mengerikan. Sumber keamanan Lebanon menuduh Israel telah menyusup ke rantai pasokan penyentara dan memasukkan bahan peledak ke dalamnya. Tuduhan ini memicu pertanyaan besar: siapa yang sebenarnya membuat penyentara-penyentara ini?
Investigasi awal menunjukkan bahwa penyentara yang meledak berasal dari perusahaan Taiwan bernama Gold Apollo. Namun, pendiri perusahaan tersebut membantah keterlibatan mereka, mengatakan bahwa mereka tidak pernah memasok penyentara ke pihak Hezbollah dalam tiga tahun terakhir. Alih-alih, ia menuduh bahwa penyentara tersebut sebenarnya dibuat oleh perusahaan yang berbasis di Budapest, B.A.C. Consulting, dengan menggunakan nama Gold Apollo. Namun, CEO B.A.C. Consulting juga membantah memproduksi penyentara, mengklaim bahwa perusahaannya hanya berperan sebagai perantara.
Kejadian ini semakin menegangkan ketika sehari setelah insiden penyentara, pada tanggal 18 September kemarin, walkie-talkie milik anggota Hezbollah juga meledak, menyebabkan setidaknya 14 orang tewas dan lebih dari 450 orang terluka. Salah satu ledakan terjadi di dekat pemakaman korban ledakan penyentara sehari sebelumnya, semakin memperdalam duka dan ketakutan di wilayah tersebut.
Pemerintah Lebanon mengklaim bahwa ledakan penyentara ini adalah serangan siber dari Israel, sementara Hezbollah bersumpah akan membalas tindakan tersebut. Hingga saat ini, Israel belum memberikan komentar resmi terkait tuduhan ini.
Apa yang sebenarnya terjadi di balik ledakan-ledakan ini masih menjadi misteri besar, namun satu hal yang pasti: serangkaian insiden ini telah mengguncang keamanan dan stabilitas Lebanon dan Suriah. Dengan tuduhan serius dan ketegangan yang meningkat, dunia terus memantau dengan cemas perkembangan lebih lanjut.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini