×
image

Bagaimana Pager Bisa Dijadikan Bahan Peledak untuk Menyerang Hizbullah

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 19 Sep 2024

Pager alat komunikasi yang sempat trend di tahun 90-an. (X)

Pager alat komunikasi yang sempat trend di tahun 90-an. (X)


LBJ - Pager adalah perangkat komunikasi yang populer pada tahun 90-an. Alat ini menerima pesan teks singkat melalui gelombang radio, dikirimkan oleh operator pusat. Berbeda dengan ponsel yang menggunakan internet dan jaringan telepon, pager menggunakan frekuensi radio, menjadikannya sulit untuk dilacak oleh pihak luar. Hal ini membuatnya populer di kalangan kelompok seperti Hizbullah yang mengutamakan keamanan dan kerahasiaan komunikasi.

Secara alami, pager tidak dirancang untuk meledak. Namun, teknologi yang ada di dalamnya, terutama baterai lithium, dapat dimanipulasi untuk menjadi bahan peledak. Baterai ini dapat memicu reaksi kimia yang disebut thermal runaway. Proses ini menyebabkan suhu di dalam baterai naik drastis hingga akhirnya meledak.

Analis data Ralph Baydoun berspekulasi bahwa "bug atau kode berbahaya bisa dimasukkan ke dalam pager untuk memicu baterai menjadi terlalu panas dan akhirnya meledak."

Baca juga: Ledakan Pager Hizbullah: 9 Tewas, 2.750 Terluka dalam Insiden di Lebanon

Hal ini mungkin terjadi jika pager telah diretas atau diakses melalui jaringan frekuensi radio yang sama.

Ledakan pager terjadi di Lebanon di tengah ketegangan militer antara Hizbullah dan Israel, yang telah memanas sejak awal Oktober. Pada saat yang sama, konflik besar juga sedang berlangsung di Gaza, setelah serangan besar-besaran oleh Hamas di Israel. Dalam situasi perang ini, teknologi lama seperti pager menjadi rentan terhadap serangan teknologi canggih yang memanfaatkan celah keamanan.

Kelompok Hizbullah menggunakan pager sebagai alat komunikasi karena dianggap lebih aman dan tidak bergantung pada internet atau jaringan seluler. Karena frekuensi radio sulit dipantau, ini memberi mereka keuntungan dalam menjaga mobilitas dan menghindari pelacakan. Namun, teknologi yang sama yang membuatnya aman juga menjadi celah yang bisa dieksploitasi oleh pihak musuh.

Baca juga: Pager Menjadi Alat Peledak: Senjata Baru dalam Serangan Terhadap Hizbullah

Israel dianggap sebagai pihak yang paling mungkin bertanggung jawab atas serangan ini, meskipun belum ada bukti pasti yang menguatkan tuduhan tersebut. Dalam sebuah pernyataan, Hizbullah menuduh Israel sebagai "musuh" di balik serangan tersebut. Israel, yang selama ini diam, belum merespons tuduhan ini secara resmi.

Namun, menurut analis pertahanan Hamze Attar, serangan ini menunjukkan tingkat kecanggihan yang berbeda.

"Hamas dan Hizbullah menggunakan pendekatan berbeda dalam komunikasi. Hamas lebih cenderung menggunakan enkripsi digital, sedangkan Hizbullah masih bergantung pada teknologi analog seperti pager," jelasnya.

Teknologi sederhana ini bisa menjadi target mudah untuk diretas dan dimanipulasi.

Baca juga: Israel Siaga Penuh di Perbatasan Lebanon Usai Ledakan Pager di Lebanon

Beberapa teori menyatakan bahwa frekuensi radio yang digunakan oleh pager telah diretas, memicu ledakan dalam perangkat yang sudah dimodifikasi.

"Apa yang mungkin terjadi adalah sinyal radio yang disusupi dikirim ke perangkat tersebut, memicu respon berantai yang menyebabkan ledakan," ujar Ralph Baydoun.

Analis lain, Hamish de Bretton-Gordon, berpendapat bahwa pager tersebut mungkin telah dirusak di sepanjang rantai pasokan.

"Bisa jadi perangkat telah diubah sebelumnya, dan kemudian diaktifkan melalui perintah yang dikirimkan dari jarak jauh," katanya.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post