Pager Menjadi Alat Peledak: Senjata Baru dalam Serangan Terhadap Hizbullah
By Cecep Mahmud
18 Sep 2024
.jpg)
Pada pagi dini hari, ribuan pager yang sering digunakan oleh anggota Hizbullah meledak tanpa peringatan. (X)
LBJ - Teknologi yang dahulu digunakan untuk berkomunikasi kini berubah menjadi senjata mematikan. Ribuan pager meledak secara serentak di Lebanon dan sebagian Suriah, menewaskan lebih dari selusin orang dan melukai ribuan lainnya. Serangan ini diduga menargetkan kelompok Hizbullah, dengan dugaan kuat bahwa perangkat tersebut telah dimodifikasi menjadi alat peledak.
Pada pagi dini hari, ribuan pager yang sering digunakan oleh anggota Hizbullah meledak tanpa peringatan. Ledakan tersebut menghantam beberapa wilayah sipil, termasuk sebuah toko kelontong. Sebanyak 2.750 orang di Lebanon terluka, dan lebih dari 12 orang dilaporkan tewas, termasuk seorang gadis berusia delapan tahun. Selain itu, tujuh orang tewas di Suriah. Kementerian Kesehatan Lebanon langsung mengimbau warga untuk membuang perangkat pager yang mereka miliki guna mencegah lebih banyak korban.
Pager, yang biasanya digunakan sebagai alat komunikasi sederhana, tiba-tiba berubah menjadi senjata. Edward Snowden, mantan kontraktor NSA, menyatakan bahwa kemungkinan besar bahan peledak telah ditanamkan di dalam perangkat tersebut.
"Terlalu banyak cedera serius untuk menyebut ini hanya masalah baterai yang terlalu panas," tulis Snowden di platform X.
Baca juga: Ledakan Pager Hizbullah: 9 Tewas, 2.750 Terluka dalam Insiden di Lebanon
Para analis keamanan berspekulasi bahwa perangkat tersebut mungkin telah dimodifikasi oleh pihak ketiga sebelum sampai ke tangan Hizbullah. Taktik serupa pernah digunakan oleh Israel pada tahun 1996 untuk membunuh anggota Hamas dengan meledakkan bahan peledak yang ditanam di telepon genggam.
Hizbullah secara langsung menuduh Israel bertanggung jawab atas serangan ini.
"Setelah memeriksa semua fakta, kami menyatakan bahwa Israel bertanggung jawab penuh atas serangan ini yang juga menargetkan warga sipil," ungkap juru bicara Hizbullah.
Meski Israel belum memberikan pernyataan resmi, beberapa media menyebutkan bahwa serangan ini merupakan taktik militer untuk melumpuhkan komunikasi Hizbullah sebelum serangan yang lebih besar.
Baca juga: Hizbullah Siap Hadapi Perang Menyeluruh Jika Israel Perluas Serangan
Mantan analis kebijakan keamanan, Michael Maloof, menyatakan bahwa serangan ini bertujuan untuk mengganggu komunikasi Hizbullah.
“Menyerang komunikasi terlebih dahulu adalah strategi umum sebelum invasi militer besar,” jelas Maloof.
Hal ini mengindikasikan bahwa serangan menggunakan pager mungkin merupakan awal dari rencana serangan yang lebih besar terhadap Hizbullah.
Menurut beberapa laporan, pager-pager tersebut dimodifikasi untuk meledak setelah menerima sinyal tertentu. Pada kasus ini, beberapa pemilik pager di Lebanon dilaporkan menerima pesan singkat sesaat sebelum perangkat mereka meledak. Hal ini mirip dengan taktik yang pernah digunakan dalam perang Irak, di mana telepon genggam dimodifikasi untuk memicu ledakan dengan cara mengalihkan arus listrik ke bahan peledak.
Ada dugaan kuat bahwa bahan peledak ditanamkan di dalam pager melalui rantai pasokan perangkat tersebut, sebelum sampai ke tangan Hizbullah. Salah satu perusahaan yang dikaitkan dengan pembuatan pager ini adalah Gold Apollo, sebuah perusahaan nirkabel yang berbasis di Taiwan.
Serangan ini tidak hanya menyebabkan kerugian besar pada pihak Hizbullah, tetapi juga warga sipil yang tidak bersalah. Selain kerugian fisik, serangan ini memaksa Hizbullah untuk mencari cara lain dalam mengirimkan pesan. Menurut Mohammad Elmasry, seorang analis keamanan, kelompok tersebut mungkin harus kembali menggunakan kurir untuk menghindari serangan komunikasi di masa depan.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini