×
image

Gagasan Ridwan Kamil Tentang Program Satu Arsitek Satu Kecamatan di Jakarta Tuai Kritik

  • image
  • By Shandi March

  • 17 Sep 2024

Gagasan Ridwan Kamil mengenai program "Satu Arsitek Satu Kecamatan" di Jakarta mendapat sorotan dan kritik dari kalangan arsitek muda.  (FotoX@Jhon Sitorus)

Gagasan Ridwan Kamil mengenai program "Satu Arsitek Satu Kecamatan" di Jakarta mendapat sorotan dan kritik dari kalangan arsitek muda. (FotoX@Jhon Sitorus)


LBJ - Gagasan Ridwan Kamil mengenai program "Satu Arsitek Satu Kecamatan" di Jakarta mendapat sorotan dan kritik dari kalangan arsitek muda. Salah satu kritik datang dari Gea, seorang arsitek muda, yang menilai bahwa program ini justru menimbulkan kecemasan di kalangan arsitek junior.

Kritik dari Arsitek Muda Gea menyampaikan bahwa meskipun program ini bertujuan untuk memperbaiki tata kota, implementasinya bisa membawa tekanan tambahan bagi arsitek muda, terutama yang berstatus junior.

"Kalau misalnya satu kecamatan satu arsitek, otomatis kan menambah proyek dan mengganggu kecemasan para arsitek-arsitek ini kang. Yang kita tahu UMP-nya untuk junior arsitek ini kan cuma sekitar Rp 4,5 juta," ujar Gea dalam acara Bongkar Aspirasi Ridwan Kamil (BARK) yang tayang di YouTube pada Minggu (15/9/2024).

Gea juga mempertanyakan langkah konkret Ridwan Kamil dalam membuka peluang bagi para arsitek muda untuk bisa lebih berkontribusi dalam pembangunan tata kota Jakarta.

Menurutnya, semangat para arsitek muda perlu lebih dari sekadar mengumpulkan portofolio, tetapi juga diberi kesempatan nyata untuk berkolaborasi dengan pemerintah.

Baca juga : Ridwan Kamil Pilih Blusukan, Ketimbang Hadir di Car Free Day Jakarta

Tak hanya itu, Gea juga menceritakan bahwa beberapa temannya yang dulu mengidolakan Ridwan Kamil sebagai arsitek kini merasa kecewa karena Ridwan Kamil terjun ke dunia politik.

"Namun, 10 teman yang saya tanya hari ini menjawab bahwa mereka merasa jijik karena Kang Emil sudah masuk jadi politisi," katanya.

Tanggapan Ridwan Kamil

Menanggapi kritik tersebut, Ridwan Kamil menjelaskan bahwa program "Satu Arsitek Satu Kecamatan" bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembangunan di Jakarta melalui pendampingan arsitek atau planolog di setiap kecamatan.

"Anggaran Rp 100 juta sampai Rp 200 juta per RW kalikan jumlah RW 2.700 kan sekitar Rp 500 miliar per tahun. Gimana caranya Rp 500 miliar per tahun kali 5 tahun berkualitas? Harus ada pendamping, yaitu orang yang tahu merencana wilayah, bisa arsitek atau planolog dan seterusnya," jelas Ridwan Kamil.

Baca juga : Fenomena Coretan Anti Ridwan Kamil Jelang Pilkada DKI 2024

RK juga menegaskan bahwa program ini justru membuka kesempatan kerja bagi arsitek junior dan mendorong kolaborasi dengan komunitas.

"Enggak masalah nanti dibuka lowongan pekerjaan menjadi arsitek di kecamatan yang gajinya harusnya lebih dari yang mba tadi sampaikan," tambahnya.

Terkait kritik soal dirinya yang terjun ke politik, Ridwan Kamil menyatakan bahwa keputusan tersebut lahir dari keprihatinannya terhadap kondisi negeri.

"Kalau negerinya udah beres, tidak ada masalah, saya lebih baik jadi yang lebih baik sebelumnya ngantor arsitek aja hidup saya tenang," ujarnya.***









Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post