FBI Dalami Motif Ryan W Routh Atas Upaya Pembunuhan Trump
By Cecep Mahmud
17 Sep 2024

Ryan W Routh (58), tersangka sebelumnya dikenal sebagai pendukung Trump namun belakangan menunjukkan dukungan terhadap Joe Biden dan Kamala Harris. (X/@IGIHE)
LBJ - FBI dalami motif Pasca Ryan W Routh (58), yang diduga merencanakan pembunuhan terhadap mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Routh ditemukan membawa senapan semi-otomatis SKS di dekat lapangan golf milik Trump di Florida pada Minggu (15/9).
Menurut laporan, Routh telah menunggu selama hampir 12 jam di sekitar lapangan golf sebelum akhirnya terdeteksi oleh agen Dinas Rahasia.
“Moncong senapan terlihat mencuat melalui pagar,” ungkap salah satu agen yang bertugas.
Petugas menembak ke arah tersangka sebelum dia melarikan diri menggunakan SUV.
Routh, yang pernah memiliki dua catatan kriminal, kini didakwa atas dua kejahatan terkait senjata.
“FBI sedang melakukan penyelidikan atas insiden ini sebagai upaya pembunuhan terhadap mantan presiden,” ujar Jaksa AS Markenzy Lapointe.
Baca juga: Ryan Wesley Routh Tersangka Utama Percobaan Pembunuhan Trump
Trump sendiri memuji Dinas Rahasia yang berhasil menggagalkan ancaman tersebut.
Insiden ini terjadi di lapangan golf milik Trump di Florida, tepat sebelum mantan presiden itu dijadwalkan meluncurkan bisnis cryptocurrency baru di klub pribadinya, Mar-a-Lago. Routh ditangkap di dekat jalan raya Interstate 95 setelah melarikan diri dari lokasi dengan meninggalkan senapan dan dua ransel.
FBI kini menyelidiki motif Routh. Tersangka sebelumnya dikenal sebagai pendukung Trump namun belakangan menunjukkan dukungan terhadap Joe Biden dan Kamala Harris. Selain itu, penyelidik berusaha menemukan bagaimana Routh bisa mengetahui jadwal pribadi Trump yang tidak dipublikasikan.
Jaksa AS Markenzy Lapointe dalam konferensi pers pada Senin sore menegaskan, "FBI sedang melakukan penyelidikan atas insiden ini sebagai upaya pembunuhan terhadap mantan presiden."
Donald Trump, yang tidak berada dalam bahaya langsung, memposting rasa terima kasih kepada Dinas Rahasia dan menyebut mereka sebagai “Patriot yang berani dan berdedikasi.”
Trump juga menuduh pihak Demokrat atas retorika yang memprovokasi kekerasan terhadap dirinya, meski belum ada bukti motif jelas dari tersangka.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini