×
image

Militer Israel Akui Tiga Tawanan Tewas Akibat Serangan Udara

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 16 Sep 2024

Angkatan Udara Israel (X)

Angkatan Udara Israel (X)


LBJ - Setelah penyangkalan selama beberapa bulan, militer Israel akhirnya mengakui kemungkinan besar serangan udaranya pada 10 November 2023 menyebabkan tewasnya tiga tawanan Israel di Gaza. Para tawanan tersebut adalah Kopral Nik Beizer, Sersan Ron Sherman, dan warga negara Prancis-Israel, Elia Toledano.

Pada hari Minggu, militer Israel mengungkapkan bahwa mereka tidak menyadari adanya para tawanan di sebuah terowongan tempat mereka melancarkan serangan. Serangan ini ditujukan untuk mengeliminasi Ahmed Ghandour, komandan Brigade Utara Hamas. Jenazah ketiga tawanan ditemukan pada 14 Desember 2023, tetapi penyebab kematiannya baru diketahui setelah penyelidikan lebih lanjut.

Ketiga tawanan tersebut termasuk di antara 250 orang yang diculik oleh kelompok Hamas pada serangan 7 Oktober 2023 di wilayah Israel. Serangan ini menewaskan lebih dari 1.100 warga sipil Israel.

Baca juga: Serangan Udara Israel Tewaskan 42 Warga Sipil, Termasuk Wanita dan Anak-anak

Di sisi lain, laporan kementerian kesehatan Gaza menyebutkan bahwa setidaknya 41.206 warga Palestina tewas akibat serangan balasan Israel sejak perang dimulai.

Serangan udara yang menewaskan ketiga tawanan terjadi pada 10 November 2023 di Gaza, khususnya di sebuah kompleks terowongan tempat Ahmed Ghandour beroperasi. Hingga saat itu, pihak militer Israel tidak memiliki informasi yang menyatakan adanya tawanan di lokasi tersebut.

Pengakuan militer Israel ini berpotensi memicu kritik lebih lanjut terhadap pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Kesimpulan bahwa serangan Israel bisa saja membunuh tawanan sendiri dapat memperburuk hubungan dengan keluarga korban dan masyarakat yang meminta solusi cepat.

“Temuan ini sangat memalukan, terutama bagi pemerintahan Netanyahu,” ujar Koresponden Al Jazeera, Hamdah Salhut.

Kritik keras juga datang dari Gideon Levy, kolumnis harian Israel Haaretz. Ia menyebutkan bahwa terlepas dari tragedi ini, strategi militer Netanyahu masih didukung oleh banyak pendukung setianya. Namun, kelompok oposisi terus mendesak perubahan strategi dan menuntut tanggung jawab pemerintah.

Meskipun militer Israel mengaku tidak dapat menentukan secara pasti penyebab kematian ketiga tawanan, tekanan untuk memulangkan tawanan yang masih tersisa semakin besar. Analis politik senior Al Jazeera, Marwan Bishara, mempertanyakan apakah tentara Israel dengan sengaja membunuh tawanan tersebut atau hanya kelalaian.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post