LBJ - Serangan udara Israel kembali menelan korban jiwa di Jalur Gaza. Setidaknya 21 warga Palestina tewas dalam serangan pada Sabtu malam, menurut sumber keamanan dan medis setempat.

Serangan terjadi di lingkungan al-Tuffah, timur Kota Gaza. Sebuah pesawat tempur Israel menghantam sebuah rumah pemukiman dengan sedikitnya satu rudal.

“Sepuluh orang tewas dalam serangan itu, termasuk tiga anak-anak dan seorang wanita,” kata sumber medis Palestina.

Selain itu, lima warga lainnya tewas dalam serangan udara di dekat sekolah di barat laut Kota Gaza.

Baca juga: Serangan Israel di Kamp Nuseirat: Tragedi yang Mengundang Kemarahan Dunia

"Serangan ini menghantam area yang padat penduduk, menyebabkan korban jiwa semakin bertambah," ungkap petugas Pertahanan Sipil Palestina dalam sebuah pernyataan.

Penembakan di Tenda Pengungsi

Enam warga Palestina lainnya tewas ketika tenda pengungsi di al-Mawasi, barat Khan Younis, diserang. Menurut sumber lokal, penembakan ini menargetkan tenda yang dihuni oleh para pengungsi yang melarikan diri dari kekerasan.

Serangan Israel ini merupakan balasan atas serangan kelompok Hamas pada 7 Oktober 2023. Saat itu, sekitar 1.200 orang tewas dan 250 orang disandera dalam serangan lintas perbatasan. Hingga saat ini, otoritas kesehatan Gaza mencatat lebih dari 41.182 korban jiwa akibat konflik yang terus berlanjut.

Baca juga: Dua Petugas Kesehatan Gaza Tewas dalam Serangan Israel

Kematian Paramedis Palestina

Selain serangan udara, otoritas kesehatan Gaza juga mengumumkan kematian paramedis Hamdan Abu Anaba di dalam penjara Israel. Abu Anaba, yang ditangkap pada Desember 2023, pernah bekerja di Kompleks Medis Nasser. "Kami kehilangan seorang petugas kesehatan yang berdedikasi. Dia ditahan tanpa alasan yang jelas," ujar sumber medis.

Hingga kini, tentara Israel belum memberikan komentar terkait serangan-serangan tersebut.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini