Warga Gaza Sulap Limbah Plastik Jadi Bahan Bakar di Tengah Blokade Israel
By Shandi March
14 Sep 2024

Sejujmlah warga Palestina ditangkap oleh tentara Israel di Gaza.(Foto:X@Mossad Commentary)
LBJ - Blokade Israel yang terus berlangsung di Jalur Gaza memaksa warga Palestina berinovasi. Mereka kini mengolah limbah plastik menjadi bahan bakar untuk memenuhi kebutuhan harian. Krisis bahan bakar yang melanda wilayah tersebut membuat warga tidak punya pilihan lain.
Warga di utara Jalur Gaza mulai memanfaatkan limbah plastik sebagai alternatif bahan bakar. Salah satu warga, Mostafa Mosleh yang berusia 16 tahun, menceritakan upayanya bersama warga lain untuk mengumpulkan plastik dari bangunan yang hancur.
"Kami berjalan jauh untuk mengumpulkan plastik dan membawanya dari gedung dan menara yang runtuh," kata Mostafa, diilansir Reuters.
Mostafa mengakui bahwa aktivitas ini bukan tanpa risiko.
"Terkadang saya takut akan pengintaian (oleh pasukan pendudukan Israel) dan saya takut puing-puing jatuh menimpa saat saya berjalan," ujarnya. Bersama warga lainnya, Mahmoud Mosleh, mereka memotong plastik menjadi bagian-bagian kecil untuk dipanggang di oven darurat yang dibangun di antara reruntuhan.
"Saya bersyukur kepada Tuhan, kami berhasil dengan bantuan Tuhan untuk mengubah plastik menjadi bensin dan bahan bakar. Kami beralih ke hal ini karena kekurangan bahan bakar yang parah," ujar Mahmoud.
Warga lain, Farid Gomaa, harus pergi ke Beit Lahia untuk mendapatkan bahan bakar hasil dari pembakaran plastik meski berisiko terkena serangan udara Israel.
""Kami datang ke sini di tengah bahaya, dan kami melakukan perjalanan jauh untuk mendapatkan satu liter bahan bakar yang lebih murah dibandingkan tempat lain," ungkapnya.
Baca juga : Video Ekstremis Israel Targetkan Masjid Al Aqsa, Palestina Serukan Kewaspadaan
Krisis Bahan Bakar Ancam Fasilitas Kesehatan
Selain warga sipil, fasilitas kesehatan di Gaza juga terdampak parah oleh krisis bahan bakar. Rumah Sakit Indonesia di Gaza dilaporkan hampir kolaps karena pasokan bahan bakar yang sangat terbatas. Direktur RS Indonesia, Mourwan Sultan, menyebut bahwa rumah sakit tersebut berada di ambang penghentian layanan medis jika bahan bakar tidak segera tersedia.
"Rumah Sakit Indonesia menghadapi kekurangan bahan bakar yang parah, yang mengancam bisa menghentikan layanan medis sepenuhnya jika Israel terus mencegah bahan bakar masuk," kata Sultan dikutip Anadolu Agency, Senin (9/9).
Nasib yang sama juga dialami RS Kamal Adwan. Rumah sakit ini bahkan mengeluarkan peringatan bahwa layanan mereka akan terhenti dalam waktu 48 jam jika bahan bakar tak kunjung datang.
"Ini menimbulkan ancaman signifikan terhadap kehidupan banyak pasien dan korban luka," demikian pernyataan resmi RS Kamal Adwan.
Baca juga :Prabowo Siapkan Zaken Kabinet: Pemerintahan Profesional Tanpa Dominasi Partai
Dampak Blokade Israel Terhadap Gaza
Blokade Israel terhadap Jalur Gaza semakin diperketat sejak agresi Israel yang dimulai pada Oktober 2023. Selama agresi tersebut, bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza menjadi semakin terbatas, termasuk pengiriman bahan bakar yang sangat dibutuhkan untuk rumah sakit dan fasilitas vital lainnya. Israel mengklaim bahan bakar bisa disalahgunakan oleh Hamas, meski kebutuhan akan bahan bakar sangat mendesak untuk menyelamatkan nyawa warga sipil.
Sampai saat ini, puluhan rumah sakit di Gaza telah berhenti beroperasi akibat kekurangan bahan bakar, mengancam kehidupan ribuan pasien yang memerlukan perawatan medis. Kondisi ini menunjukkan betapa gentingnya situasi di Gaza, di mana warga sipil harus mencari cara bertahan hidup di tengah blokade yang semakin mencekik.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini