LBJ - Seorang tahanan pencuri biji kakao tewas di dalam sel Polres Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, memicu penyelidikan intensif oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sulbar. Dalam kasus ini, setidaknya 10 personel dari Polres Polman telah diperiksa oleh Propam guna mendapatkan kejelasan atas peristiwa tersebut.

Kabid Propam Polda Sulbar, Kombes Pol Budi Yudantara, menyatakan bahwa pemeriksaan terhadap personel Polres Polman masih terus berlangsung.

"Sudah lebih 10 orang. Kasat Reskrim pasti (dimintai keterangan)," ungkap Budi kepada wartawan pada Jumat (13/9). Selain para personel, pihak Propam juga berencana memeriksa pimpinan Polres dan Kasat Reskrim terkait kematian tahanan tersebut.

Meskipun demikian, Budi menyebutkan bahwa Kapolres Polman, yang saat kejadian sedang berada di Balikpapan, kemungkinan juga akan dimintai keterangan untuk memperjelas situasi.

"Kalau kapolres mungkin kita ambil keterangan, tapi pada saat kejadian dia di Balikpapan," tuturnya.

Baca juga : Sosok yang Diduga Pelaku Pembunuhan Nia, Gadis Penjual Gorengan di Padang, Terungkap

Proses Penyelidikan Masih Berlangsung

Proses penyelidikan atas kematian RN, tahanan yang ditahan atas dugaan pencurian biji kakao, masih terus berjalan. Menurut Kombes Budi, pihaknya berkomitmen untuk memastikan penyelidikan dilakukan secara transparan dan adil.

"Kita tidak bisa ini (pastikan), yang jelas sampai lengkap. Kita tidak tahu," ujar Budi menegaskan.

Ia juga menekankan bahwa apabila ditemukan pelanggaran kode etik dalam kasus ini, maka personel yang bersalah akan dikenai sanksi. "(Kalau terbukti) pasti kena kode etik," imbuhnya.

Sebelumnya, Kapolres Polman, AKBP Anjar Purwoko, dalam keterangan tertulisnya menyampaikan bahwa Propam Polda Sulbar telah turun tangan menyelidiki kasus tersebut. "Untuk saat ini, kasus ini sedang diproses oleh Propam Sulbar dan masih dalam tahap penyelidikan untuk memastikan penyebab kematiannya," ujar Anjar.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini