×
image

Siswa Diduga Dibully hingga Dirawat di RS, SMK Gorontalo: Korban Mabuk Miras

  • image
  • By Shandi March

  • 12 Sep 2024

Ilustrasi. Siswa Diduga Dibully hingga Dirawat di RS, SMK Gorontalo: Korban Mabuk Miras. (Freepik)

Ilustrasi. Siswa Diduga Dibully hingga Dirawat di RS, SMK Gorontalo: Korban Mabuk Miras. (Freepik)


LBJ - Kasus siswa AR (14) yang diduga mengalami perundungan hingga muntah darah dan harus dirawat di rumah sakit, menuai perhatian publik. Namun, Wakil Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Gorontalo, Zulkarnain, menyatakan tidak ada penganiayaan yang terjadi. Ia menegaskan, AR dan empat temannya melakukan pesta minuman keras (miras) saat jam pelajaran berlangsung.

"Benar, siswa kelas 10 tengah mabuk usai pesta miras di lingkungan sekolah. Tidak ada penganiayaan, hanya teman-temannya yang mencoba membangunkan korban yang mabuk," ujar Zulkarnain, Kamis (12/9).

Ia menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi saat para siswa meminta izin keluar sekolah untuk mengurus kelengkapan administrasi, namun justru berkumpul dan minum minuman keras di sekitar lingkungan sekolah.

Baca juga : Suami Tega Jual Istri untuk Layanan Seks Threesome, Digerebek Polisi di Mojokerto

Kronologi Kejadian

Menurut Zulkarnain, kelima siswa yang terlibat awalnya meminta izin untuk keluar sekolah demi mengurus berkas ijazah.

"Mereka minta izin keluar sekolah untuk mengurus ijazah melengkapi berkas administrasinya," ungkapnya.

Setelah itu, mereka menggelar pesta miras, tanpa ada pengawasan dari guru karena berada di luar lingkungan sekolah.

"Selama mereka tenggak miras, tidak ada satu guru pun yang melihat hal itu," tambah Zulkarnain.

Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, terlihat salah satu siswa menendang punggung AR. Namun, menurut Zulkarnain, tindakan tersebut bukan merupakan penganiayaan, melainkan usaha teman-teman korban untuk menyadarkannya yang sudah dalam kondisi mabuk berat.

"Mereka sudah ketakutan karena perbuatannya akan diketahui oleh pihak sekolah. Mereka berusaha membangunkan korban dengan cara-cara yang terlihat dalam video itu," jelasnya.

Tindakan Lanjutan

Setelah kejadian ini mencuat, pihak sekolah segera memfasilitasi pertemuan antara orang tua korban dan para pelaku. Sekolah juga menyerahkan penyelidikan lebih lanjut kepada pihak kepolisian agar kasus ini dapat ditangani secara transparan.

"Sanksi tetap ada dan masih dibahas di internal sekolah. Ancaman sanksi itu bisa sampai dikeluarkan dari sekolah," ungkap Zulkarnain.

Ia menegaskan bahwa meskipun kejadian ini tidak dianggap sebagai perundungan, tindakan mengonsumsi minuman keras di lingkungan sekolah tetap merupakan pelanggaran serius.***







Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post