×
image

Kamala Harris Tuduh Trump Gunakan Isu Ras untuk Memecah Belah Amerika

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 11 Sep 2024

Harris menyatakan dirinya sebagai pemimpin yang siap melindungi hak-hak dasar rakyat Amerika. (X/@sibell_isiklar)

Harris menyatakan dirinya sebagai pemimpin yang siap melindungi hak-hak dasar rakyat Amerika. (X/@sibell_isiklar)


LBJ - Kamala Harris, Wakil Presiden Amerika Serikat, menuduh mantan Presiden Donald Trump menggunakan isu rasial untuk memecah belah rakyat Amerika. Tuduhan ini dilontarkan dalam sebuah debat yang berlangsung beberapa hari setelah Harris meluncurkan kampanyenya untuk pemilihan presiden.

Trump, yang sering kali kontroversial, sempat meragukan identitas rasial Harris, yang memiliki darah Asia Selatan dan Jamaika.

"Mengapa menurut Anda pantas untuk mempertimbangkan identitas ras lawan Anda?" tanya moderator debat, David Muir.

Trump menjawab dengan nada defensif, "Saya tidak peduli siapa dia. Apa pun yang dia inginkan tidak masalah bagi saya."

Harris Menyebut Tindakan Trump Sebagai Tragedi

Saat diberi kesempatan untuk menanggapi, Harris tidak segan menyatakan pendapatnya.

"Menurut saya, merupakan tragedi bahwa kita memiliki seseorang yang secara konsisten menggunakan isu ras untuk memecah belah rakyat Amerika," tegasnya.

Harris menekankan bahwa mayoritas masyarakat Amerika lebih mengutamakan kesamaan daripada perbedaan.

Dia melanjutkan, "Kita tidak ingin pendekatan seperti ini terus-menerus memisahkan kita, terutama berdasarkan ras."

Harris Janji Melindungi Hak Asasi

Dalam pernyataan penutupnya, Harris menyatakan dirinya sebagai pemimpin yang siap melindungi hak-hak dasar rakyat Amerika. Ia menekankan latar belakangnya sebagai jaksa dan menyatakan akan melindungi hak perempuan untuk membuat keputusan mengenai tubuh mereka sendiri.

"Saya akan menjadi presiden yang melindungi hak-hak dasar dan kebebasan kita," ujarnya dengan penuh keyakinan.

Harris juga menekankan bahwa selama kariernya sebagai jaksa, ia tidak pernah memandang korban atau saksi dari sudut pandang partai politik.

"Saya hanya bertanya kepada mereka, 'Apakah kamu baik-baik saja?' Dan itulah jenis presiden yang kita butuhkan, seseorang yang benar-benar peduli." sambungnya.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post