Serangan Israel di Gaza Tewaskan 61 Orang dalam Dua Hari Terakhir
By Cecep Mahmud
08 Sep 2024

Serangan udara Israel sepanjang Jumat malam hingga Sabtu menewaskan lebih dari selusin orang. (X)
LBJ - Gaza kembali dilanda serangan mematikan. Setidaknya 61 orang dilaporkan tewas akibat serangan udara Israel dalam dua hari terakhir, memperparah krisis kemanusiaan di wilayah yang terkepung ini. Perang Israel di Gaza kini memasuki bulan ke-12 tanpa tanda-tanda mereda.
Menurut laporan dari Kementerian Kesehatan Gaza, serangan udara Israel sepanjang Jumat malam hingga Sabtu menewaskan lebih dari selusin orang. Di antara korban tewas, terdapat tiga wanita dan dua anak di kamp pengungsi Nuseirat, Gaza tengah. Serangan ini merupakan bagian dari upaya militer Israel yang menargetkan Hamas. Militer Israel mengklaim serangan tersebut adalah “serangan tepat” terhadap para pejuang Hamas yang beroperasi di sebuah sekolah.
Militer Israel terus melancarkan serangan terhadap Gaza, dengan dalih menghancurkan infrastruktur Hamas. Dalam sebuah pernyataan, Israel menyatakan telah menargetkan pusat komando Hamas yang berada di Sekolah Amr Ibn al-Aas. Di sisi lain, otoritas kesehatan Gaza dan badan Pertahanan Sipil menyebutkan bahwa serangan ini juga menghantam warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak yang berlindung di sekolah yang dijadikan tempat penampungan.
Serangan terbaru ini berlangsung dalam dua hari terakhir. Serangan intensif dilaporkan terjadi sejak Jumat malam hingga Sabtu, dengan fokus serangan di bagian utara Gaza, terutama di Beit Lahiya.
Selain Beit Lahiya, serangan juga menargetkan lingkungan Sheikh Radwan di Kota Gaza. Sebuah sekolah yang digunakan sebagai tempat penampungan pengungsi Palestina menjadi sasaran, menewaskan setidaknya tiga orang dan melukai 20 lainnya.
Serangan ini terjadi sebagai bagian dari operasi militer Israel yang berkelanjutan melawan Hamas. Menurut militer Israel, mereka menargetkan lokasi-lokasi yang diyakini sebagai pusat komando Hamas. Namun, banyak pengamat menyebut bahwa serangan ini justru meningkatkan jumlah korban sipil.
Di London, ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan memprotes perang Israel di Gaza. Mereka mendesak pemerintah Inggris untuk menghentikan seluruh ekspor senjata ke Israel. Sonia Gallego, reporter Al Jazeera, melaporkan bahwa meskipun Inggris berencana menangguhkan 30 izin ekspor senjata, pengunjuk rasa menilai langkah ini tidak cukup.
Di samping itu, PBB menyerukan penyelidikan atas kematian Aysenur Ezgi Eygi, aktivis Amerika-Turki yang ditembak saat berdemonstrasi di Tepi Barat. Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, mengatakan bahwa warga sipil harus dilindungi dan penyelidikan penuh perlu dilakukan.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini