×
image

Kekerasan Memuncak, UNRWA Sebut Tepi Barat Alami Pekan Paling Mematikan Sejak November 2023

  • image
  • By Shandi March

  • 07 Sep 2024

Sejak Oktober tahun lalu, Israel melancarkan serangan besar-besaran di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 40.800 warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak.(FotoX@ @tanyakanrl)

Sejak Oktober tahun lalu, Israel melancarkan serangan besar-besaran di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 40.800 warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak.(FotoX@ @tanyakanrl)


LBJ - Pekan lalu, Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengungkapkan bahwa pekan tersebut menjadi yang paling mematikan bagi warga sipil Palestina di Tepi Barat sejak November 2023. Kekerasan dan konflik di wilayah tersebut meningkat drastis, memicu keprihatinan internasional terkait eskalasi yang terus berlangsung.

Kekerasan yang Meningkat di Tepi Barat

UNRWA menyampaikan melalui platform media sosial X pada Kamis (5/9) bahwa kekerasan yang terjadi di Tepi Barat telah menyebabkan banyak korban jiwa.

“Pekan lalu merupakan pekan paling mematikan bagi warga sipil Palestina di Tepi Barat sejak November tahun lalu. Banyak orang tewas, termasuk 7 anak-anak. Ini tidak dapat diterima. Ini harus dihentikan sekarang,” tulis UNRWA dalam pernyataannya di platform media sosial X, Kamis (5/9).

Sejak 28 Agustus, tentara Israel meluncurkan operasi militer besar-besaran di Tepi Barat, yang digambarkan sebagai operasi terbesar sejak 2002.

Operasi ini terutama terfokus pada wilayah Jenin, Tulkarem, dan kamp pengungsi Al-Fara di dekat Tubas. Akibat dari operasi tersebut, 39 warga Palestina tewas, lebih dari 150 orang terluka, dan puluhan lainnya ditangkap, menurut laporan sumber-sumber Palestina.

Ketegangan Semakin Memanas

Serangan yang terjadi di Tepi Barat juga berkaitan erat dengan situasi di Jalur Gaza. Sejak Oktober tahun lalu, Israel melancarkan serangan besar-besaran di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 40.800 warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak.

Ketegangan di Tepi Barat semakin memanas, dengan setidaknya 691 orang tewas dan lebih dari 5.700 orang terluka akibat tembakan Israel di wilayah tersebut, menurut data dari Kementerian Kesehatan Palestina.

Kekerasan ini semakin memanas setelah Pengadilan Internasional mengeluarkan pendapat pada 19 Juli yang menyatakan bahwa pendudukan Israel atas wilayah Palestina selama puluhan tahun adalah ilegal. Keputusan ini menuntut pengosongan seluruh pemukiman ilegal di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Konflik yang terus berkecamuk ini menunjukkan perlunya solusi damai yang segera untuk menghindari lebih banyak korban di masa mendatang.

Sumber : Anadolu***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post