LBJ - Israel melalui Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu membantah laporan yang menyebutkan adanya gencatan senjata total di Jalur Gaza untuk tujuan vaksinasi polio. Mereka menegaskan, tidak ada gencatan senjata umum, hanya koridor kemanusiaan yang akan dibuka bagi petugas vaksinasi.

Dalam pernyataan resminya, Israel menekankan bahwa mereka hanya akan mengizinkan koridor kemanusiaan terbatas.

"Laporan mengenai gencatan senjata secara umum untuk memberikan vaksin polio di Gaza adalah salah," ujar perwakilan Kantor Perdana Menteri Israel.

Zona aman akan dialokasikan untuk vaksinasi dalam waktu yang terbatas.

Israel menyadari pentingnya pencegahan wabah polio di Jalur Gaza. Hal ini juga menjadi langkah antisipatif agar wabah tersebut tidak menyebar lebih luas ke seluruh wilayah. Sebelumnya, polio telah diberantas selama 25 tahun di Gaza.

Namun, serangan Israel yang merusak infrastruktur kesehatan di Gaza memicu kembali munculnya wabah polio. Kerusakan pada fasilitas pengolahan air membuat warga Gaza harus menggunakan air terkontaminasi untuk bertahan hidup. Pada Juli lalu, enam dari tujuh sampel air limbah di Gaza dinyatakan positif polio.

Kasus pertama yang dilaporkan adalah bayi berusia 10 bulan yang mengalami kelumpuhan. Penyebaran virus polio ini membuat para ahli medis khawatir akan potensi penyebaran ke luar Gaza. Mereka menduga ribuan warga Palestina telah terpapar virus polio.

Sementara itu, serangan udara Israel di Gaza pada hari Sabtu menewaskan sedikitnya 61 orang. Di Tepi Barat, serangan sejak Rabu lalu juga menewaskan 22 warga Palestina. Israel melanjutkan vaksinasi polio kepada tentara mereka selama beberapa minggu terakhir.

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini