×
image

Mengintip Kekayaan Low Tuck Kwong, Orang terkaya ketiga di Indonesia Wariskan Saham Rp123 Triliun ke Anak

  • image
  • By Shandi March

  • 30 Aug 2024

Low Tuck Kwong orang terkaya ketiga di Indonesia mewariskan saham senilai Rp123 triliun ke anak. Ia adalah pengusaha batu bara kelahiran Singapura pemilik Bayan Resources. ( www.bayan.com).

Low Tuck Kwong orang terkaya ketiga di Indonesia mewariskan saham senilai Rp123 triliun ke anak. Ia adalah pengusaha batu bara kelahiran Singapura pemilik Bayan Resources. ( www.bayan.com).


LBJ - Low Tuck Kwong, konglomerat besar yang dikenal sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia, baru-baru ini mengejutkan publik dengan menghibahkan 22 persen saham dari perusahaannya, PT Bayan Resources Tbk (BYAN), kepada anaknya, Elaine Low.

Hibah ini berjumlah 7.333.333.700 saham, yang jika dihitung berdasarkan harga saham BYAN yang mencapai Rp16.875 per lembar, memiliki nilai fantastis sekitar Rp123,75 triliun.

Menurut pernyataan resmi dari Bayan Resources yang disampaikan oleh Sekretaris Perusahaan Jenny Quantero pada Kamis (29/8), Low Tuck Kwong memberikan saham tersebut kepada putrinya sebagai bagian dari "perencanaan suksesi jangka panjang keluarga".

Dengan demikian, meskipun kepemilikan sahamnya berkurang dari 20.716.816.570 menjadi 13.383.482.870 saham, Low Tuck Kwong tetap memegang kendali utama di perusahaan tersebut. Elaine Low juga akan menggunakan semua hak suaranya sesuai dengan arahan dari sang ayah.

Jejak Karier dan Kekayaan Low Tuck Kwong

Low Tuck Kwong bukanlah nama yang asing dalam daftar orang terkaya di Indonesia. Berdasarkan data Forbes, kekayaannya kini mencapai US$24,3 miliar, atau setara dengan Rp376 triliun, menjadikannya orang terkaya ketiga di Indonesia. Namun, perjalanan menuju puncak kekayaan ini tidak terjadi dalam semalam.

Lahir di Singapura, Low Tuck Kwong memutuskan untuk mencoba peruntungan di Indonesia pada tahun 1972. Setelah berjuang selama dua dekade, ia akhirnya memutuskan untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) dan mulai membangun bisnisnya di sektor pertambangan.

Pada 1997, ia membeli perusahaan tambang batu bara pertamanya, PT Gunungbayan Pratamacoal, yang kemudian dikenal sebagai Bayan Resources. Langkah inilah yang menjadi titik awal dari lonjakan kekayaannya.

Ekspansi Bisnis dan Kekayaan

Low Tuck Kwong tidak hanya sukses dalam bisnis batu bara. Pada tahun 1998, ia memperluas investasinya dengan mengoperasikan terminal batu bara di Balikpapan melalui PT Dermaga Perkasapratama. Di tengah fluktuasi harga saham dan batu bara, ia berani mengambil risiko dengan membeli saham perusahaannya sendiri untuk keperluan investasi.

Selain batu bara, Kwong juga memiliki bisnis pelayaran di Singapura melalui Manhattan Resources dan keterlibatan di perusahaan seperti The Farrer Park Company, Samindo Resources, serta Voksel Electric. Bisnisnya terus berkembang, termasuk dalam mendukung SEAX Global yang sedang membangun sistem kabel bawah laut untuk konektivitas internet yang menghubungkan Singapura, Indonesia, dan Malaysia.

Dengan langkah strategis ini, Low Tuck Kwong tidak hanya memperkuat posisinya sebagai konglomerat besar tetapi juga memastikan keberlanjutan imperium bisnisnya melalui generasi berikutnya.***












Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post