Drone Hizbullah Masuk Kediaman Netanyahu, Israel Panik
By Shandi March
19 Aug 2024

Ilustrasi. Sebuah drone pengintai milik Hizbullah berhasil memasuki wilayah kediaman Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di Kaisarea.
LBJ - Sebuah drone pengintai milik Hizbullah berhasil memasuki wilayah kediaman Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di Kaisarea. Insiden yang dilaporkan oleh media Israel dan dikutip oleh Mehr News, Minggu (18/8), menimbulkan kepanikan di kalangan pejabat keamanan Israel.
"Harian media Israel melaporkan drone pengintai Hizbullah kemungkinan masuk ke kediaman PM rezim Israel di area Kaisarea," bunyi laporan tersebut.
Kaisarea, sebuah kota kecil di antara Tel Aviv dan Haifa, menjadi sorotan setelah pesawat tak berawak itu dilaporkan mampu merekam aktivitas di sekitar rumah Netanyahu. Peristiwa ini menambah ketegangan antara Israel dan Hizbullah, yang kerap menyerang Israel sejak serangan ke Jalur Gaza pada Oktober 2023.
Baca juga : Upaya Pembunuhan Komandan Hizbullah oleh Israel Gagal
Setelah insiden tersebut, pasukan Israel Defense Forces (IDF) segera dikirim untuk mengidentifikasi lokasi operasi drone tersebut. Namun, laporan menyebutkan bahwa mereka gagal menemukan lokasi pasti dari mana drone itu dikendalikan. Kabar ini membuat para pejabat Israel semakin waspada, terutama setelah rekaman dari drone Hizbullah disebut telah berhasil didapatkan.
Hizbullah, yang merupakan milisi dari Lebanon selatan, terus mengklaim akan menyerang Israel hingga negara tersebut menghentikan agresinya terhadap Palestina.
Milisi ini bahkan secara terbuka menyatakan siap untuk berperang melawan pasukan Zionis. Serangan drone ini menjadi sinyal kuat bahwa mereka mampu melancarkan serangan yang lebih terarah ke wilayah-wilayah sensitif Israel.
Konflik antara Hizbullah dan Israel semakin memanas setelah kematian pimpinan Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran pada akhir Juli 2023. Iran, yang merupakan pendukung utama Hizbullah, langsung menuding Israel sebagai dalang pembunuhan tersebut. Hizbullah dan Iran telah bersumpah untuk membalas dendam atas kematian Haniyeh, meningkatkan ketegangan di kawasan Timur Tengah.
Hizbullah secara terang-terangan menegaskan bahwa mereka akan terus melakukan serangan hingga Israel menarik diri dari wilayah Palestina. Konflik ini menambah babak baru dalam ketegangan antara kedua belah pihak, dengan serangan drone terbaru ini sebagai bukti bahwa milisi tersebut memiliki kemampuan untuk mengancam keamanan di jantung Israel.***
"Harian media Israel melaporkan drone pengintai Hizbullah kemungkinan masuk ke kediaman PM rezim Israel di area Kaisarea," bunyi laporan tersebut.
Kaisarea, sebuah kota kecil di antara Tel Aviv dan Haifa, menjadi sorotan setelah pesawat tak berawak itu dilaporkan mampu merekam aktivitas di sekitar rumah Netanyahu. Peristiwa ini menambah ketegangan antara Israel dan Hizbullah, yang kerap menyerang Israel sejak serangan ke Jalur Gaza pada Oktober 2023.
Baca juga : Upaya Pembunuhan Komandan Hizbullah oleh Israel Gagal
Gagal Identifikasi Drone
Setelah insiden tersebut, pasukan Israel Defense Forces (IDF) segera dikirim untuk mengidentifikasi lokasi operasi drone tersebut. Namun, laporan menyebutkan bahwa mereka gagal menemukan lokasi pasti dari mana drone itu dikendalikan. Kabar ini membuat para pejabat Israel semakin waspada, terutama setelah rekaman dari drone Hizbullah disebut telah berhasil didapatkan.
Hizbullah, yang merupakan milisi dari Lebanon selatan, terus mengklaim akan menyerang Israel hingga negara tersebut menghentikan agresinya terhadap Palestina.
Milisi ini bahkan secara terbuka menyatakan siap untuk berperang melawan pasukan Zionis. Serangan drone ini menjadi sinyal kuat bahwa mereka mampu melancarkan serangan yang lebih terarah ke wilayah-wilayah sensitif Israel.
Konflik Memanas Usai Pembunuhan Ismail Haniyeh
Konflik antara Hizbullah dan Israel semakin memanas setelah kematian pimpinan Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran pada akhir Juli 2023. Iran, yang merupakan pendukung utama Hizbullah, langsung menuding Israel sebagai dalang pembunuhan tersebut. Hizbullah dan Iran telah bersumpah untuk membalas dendam atas kematian Haniyeh, meningkatkan ketegangan di kawasan Timur Tengah.
Hizbullah secara terang-terangan menegaskan bahwa mereka akan terus melakukan serangan hingga Israel menarik diri dari wilayah Palestina. Konflik ini menambah babak baru dalam ketegangan antara kedua belah pihak, dengan serangan drone terbaru ini sebagai bukti bahwa milisi tersebut memiliki kemampuan untuk mengancam keamanan di jantung Israel.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini