Serangan Drone Ukraina Guncang Empat Pangkalan Udara Rusia
By Shandi March
16 Aug 2024

Ilustrasi. Serangan Drone Ukraina Guncang Empat Pangkalan Udara Rusia
LBJ - Ukraina telah melancarkan serangan udara besar-besaran ke empat pangkalan udara Rusia, memicu kekacauan dan rasa malu bagi Moskow. Serangan yang terjadi pada Selasa (14/8) dan Rabu (15/8) waktu setempat ini dianggap sebagai serangan terbesar sejak konflik antara kedua negara dimulai pada Februari 2022.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyatakan kepuasannya atas serangan skala besar yang diarahkan ke zona krusial Rusia.
Menurutnya, serangan menggunakan drone tersebut dilaksanakan dengan "jitu, efektif, dan di waktu yang tepat," seperti dikutip dari CNN.
"Drone-drone Ukraina kami bekerja sesuai tujuannya. Namun, tentu ada sejumlah hal yang tidak bisa dilakukan hanya menggunakan drone," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Baca juga : Hamas Tidak lagi Percaya AS Dalam Upaya Gencatan Senjata
Baca juga : Qatar jadi Tempat Perundingan Gencatan senjata Gaza
Menurut sumber keamanan Ukraina, serangan ini menghantam wilayah Kursk dan Voronezh, serta Nizhny Novgorod, di timur Moskow.
Serangan ini berbarengan dengan serbuan ribuan tentara Ukraina ke wilayah Kursk, mengakibatkan ribuan warga setempat mengungsi. Sementara itu, respons dari Rusia juga tak kalah signifikan.
Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim telah menghancurkan 117 drone tempur Ukraina dan menepis empat rudal taktis di wilayah Kursk dan sekitarnya. Di media sosial Telegram, Gubernur Voronezh Aleksandr Gusev mengumumkan keberhasilan menghancurkan 35 drone Ukraina.
Di sisi lain, kepala staf umum Angkatan Darat Ukraina mengumumkan keberhasilan mereka dalam menghancurkan jet tempur bomber Rusia SU-34 di wilayah Kursk.
Kontras dengan keberhasilan militer itu, Gubernur Belgorod Vyacheslav Gladkov melaporkan situasi di wilayahnya yang amat sulit dan tegang. Ia menyatakan bahwa pemerintah daerah telah menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah federal untuk mengumumkan status darurat.
Serangan ini tidak hanya menunjukkan intensifikasi konflik tetapi juga menandai pergeseran strategis dalam cara Ukraina menghadapi agresi Rusia. Ukraina menggunakan teknologi drone untuk menargetkan infrastruktur kritis dan menambah tekanan pada pertahanan Rusia.***
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyatakan kepuasannya atas serangan skala besar yang diarahkan ke zona krusial Rusia.
Menurutnya, serangan menggunakan drone tersebut dilaksanakan dengan "jitu, efektif, dan di waktu yang tepat," seperti dikutip dari CNN.
"Drone-drone Ukraina kami bekerja sesuai tujuannya. Namun, tentu ada sejumlah hal yang tidak bisa dilakukan hanya menggunakan drone," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Baca juga : Hamas Tidak lagi Percaya AS Dalam Upaya Gencatan Senjata
Baca juga : Qatar jadi Tempat Perundingan Gencatan senjata Gaza
Dampak Serangan dan Respons Rusia
Menurut sumber keamanan Ukraina, serangan ini menghantam wilayah Kursk dan Voronezh, serta Nizhny Novgorod, di timur Moskow.
Serangan ini berbarengan dengan serbuan ribuan tentara Ukraina ke wilayah Kursk, mengakibatkan ribuan warga setempat mengungsi. Sementara itu, respons dari Rusia juga tak kalah signifikan.
Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim telah menghancurkan 117 drone tempur Ukraina dan menepis empat rudal taktis di wilayah Kursk dan sekitarnya. Di media sosial Telegram, Gubernur Voronezh Aleksandr Gusev mengumumkan keberhasilan menghancurkan 35 drone Ukraina.
Di sisi lain, kepala staf umum Angkatan Darat Ukraina mengumumkan keberhasilan mereka dalam menghancurkan jet tempur bomber Rusia SU-34 di wilayah Kursk.
Kontras dengan keberhasilan militer itu, Gubernur Belgorod Vyacheslav Gladkov melaporkan situasi di wilayahnya yang amat sulit dan tegang. Ia menyatakan bahwa pemerintah daerah telah menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah federal untuk mengumumkan status darurat.
Serangan ini tidak hanya menunjukkan intensifikasi konflik tetapi juga menandai pergeseran strategis dalam cara Ukraina menghadapi agresi Rusia. Ukraina menggunakan teknologi drone untuk menargetkan infrastruktur kritis dan menambah tekanan pada pertahanan Rusia.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini