Potensi Gempa M 9,0 di Jawa: Ancaman Megathrust yang Mengintai
By Shandi March
14 Aug 2024

Peta sesar aktif di Indonesia. Sejumlah segmen megathrust mengancam Jawa dari selatan. (dok. data Pusat Gempa Nasional)
LBJ - Pulau Jawa, dengan populasi terpadat di Indonesia, berada dalam cengkeraman zona megathrust yang mampu memicu gempa bumi dan tsunami dahsyat.
Megathrust ialah daerah pertemuan antar-lempeng tektonik Bumi yang berpotensi memicu gempa kuat dan tsunami dahsyat. Zona ini diprakirakan bisa 'pecah' secara berulang dengan jeda hingga ratusan tahun.
Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, menyampaikan kekhawatiran serius terhadap potensi 'pecahan' dua megathrust besar di Indonesia yang belum terjadi selama ratusan tahun.
Daryono mengungkapkan hal ini sehubungan dengan gempa bermagnitudo 7,1 yang memicu tsunami di Jepang, berasal dari Megathrust Nankai, sebuah zona seismic gap, pada hari Jumat, (8/8).
"Kekhawatiran ilmuwan Jepang terhadap Megathrust Nankai saat ini sama persis yang dirasakan dan dialami oleh ilmuwan Indonesia, khususnya terhadap 'Seismic Gap' Megathrust Selat Sunda (M8,7) dan Megathrust Mentawai-Suberut (M8,9)," kata Daryono dalam keterangan tertulisnya.
Dua megathrust tersebut, Menurut Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia 2017, terakhir kali 'pecah' lebih dari ratusan tahun yang lalu, menunjukkan bahwa mereka adalah bom waktu seismik yang siap meledak.
"Rilis gempa di kedua segmen megathrust ini boleh dikata 'tinggal menunggu waktu' karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar," lanjutnya.
Baca juga : Tragedi Dini Hari: 4.219 Warga Manggarai Mengungsi Akibat Kebakaran Hebat
Sementara itu, meskipun para ilmuwan dapat memperkirakan magnitudo maksimal yang mungkin terjadi, teknologi saat ini masih belum mampu memprediksi dengan tepat kapan megathrust akan 'pecah'.
"Meski para ahli mampu menghitung perkiraan Magnitudo maksimum gempa di zona megathrust, akan tetapi teknologi saat ini belum mampu memprediksi dengan tepat, apalagi memastikan kapan terjadinya gempa megathrust tersebut," jelas BMKG.
Pemahaman tentang zona-zona megathrust ini penting, terutama untuk upaya mitigasi bencana dan perencanaan tanggap bencana di daerah yang berpotensi terdampak.
Selain Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Suberut, Pulau Jawa dibagi menjadi tiga segmen berisiko tinggi: Selat Sunda-Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah-Jawa Timur, masing-masing dengan potensi magnitudo yang mengkhawatirkan.
Dengan populasi besar di Jawa dan risiko tsunami besar, kesadaran dan kesiapsiagaan adalah esensial. Pelajaran dari gempa sebelumnya penting untuk meningkatkan sistem peringatan dini dan membangun infrastruktur yang tahan bencana.
Daftar lengkap segmen megathrust yang mengancam Jawa berdasarkan Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia 2017:
Megathrust Selat Sunda-Banten
Potensi Magnitudo maksimum: 8,8
Pergeseran per tahun: 4 cm
Dimensi: panjang 280 km, lebar 200 km
Sejarah gempa: Magnitudo 8,5 pada 1699 dan 1780
Megathrust Jawa Barat
Potensi Magnitudo maksimum: 8,8
Pergeseran per tahun: 4 cm
Dimensi: panjang 320 km, lebar 200 km
Sejarah gempa: M 8,1 pada 1903; M 7,8 pada 2006
Megathrust Jateng-Jatim
Potensi Magnitudo maksimum: 8,9
Pergeseran per tahun: 4 cm
Dimensi: panjang 440 km, lebar 200 km
Sejarah gempa: M M 7,2 pada 1916; M 7,8 pada 1994
Megathrust Bali
Potensi Magnitudo maksimum: 9,0
Pergeseran per tahun: 4 cm
Dimensi: panjang 500 km, lebar 200 km
Sejarah gempa: belum ada
Megathrust ialah daerah pertemuan antar-lempeng tektonik Bumi yang berpotensi memicu gempa kuat dan tsunami dahsyat. Zona ini diprakirakan bisa 'pecah' secara berulang dengan jeda hingga ratusan tahun.
Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, menyampaikan kekhawatiran serius terhadap potensi 'pecahan' dua megathrust besar di Indonesia yang belum terjadi selama ratusan tahun.
Daryono mengungkapkan hal ini sehubungan dengan gempa bermagnitudo 7,1 yang memicu tsunami di Jepang, berasal dari Megathrust Nankai, sebuah zona seismic gap, pada hari Jumat, (8/8).
"Kekhawatiran ilmuwan Jepang terhadap Megathrust Nankai saat ini sama persis yang dirasakan dan dialami oleh ilmuwan Indonesia, khususnya terhadap 'Seismic Gap' Megathrust Selat Sunda (M8,7) dan Megathrust Mentawai-Suberut (M8,9)," kata Daryono dalam keterangan tertulisnya.
Dua megathrust tersebut, Menurut Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia 2017, terakhir kali 'pecah' lebih dari ratusan tahun yang lalu, menunjukkan bahwa mereka adalah bom waktu seismik yang siap meledak.
"Rilis gempa di kedua segmen megathrust ini boleh dikata 'tinggal menunggu waktu' karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar," lanjutnya.
Baca juga : Tragedi Dini Hari: 4.219 Warga Manggarai Mengungsi Akibat Kebakaran Hebat
Kapasitas Prediksi dan Peringatan Dini
Sementara itu, meskipun para ilmuwan dapat memperkirakan magnitudo maksimal yang mungkin terjadi, teknologi saat ini masih belum mampu memprediksi dengan tepat kapan megathrust akan 'pecah'.
"Meski para ahli mampu menghitung perkiraan Magnitudo maksimum gempa di zona megathrust, akan tetapi teknologi saat ini belum mampu memprediksi dengan tepat, apalagi memastikan kapan terjadinya gempa megathrust tersebut," jelas BMKG.
Pemahaman tentang zona-zona megathrust ini penting, terutama untuk upaya mitigasi bencana dan perencanaan tanggap bencana di daerah yang berpotensi terdampak.
Selain Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Suberut, Pulau Jawa dibagi menjadi tiga segmen berisiko tinggi: Selat Sunda-Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah-Jawa Timur, masing-masing dengan potensi magnitudo yang mengkhawatirkan.
Dengan populasi besar di Jawa dan risiko tsunami besar, kesadaran dan kesiapsiagaan adalah esensial. Pelajaran dari gempa sebelumnya penting untuk meningkatkan sistem peringatan dini dan membangun infrastruktur yang tahan bencana.
Daftar lengkap segmen megathrust yang mengancam Jawa berdasarkan Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia 2017:
Megathrust Selat Sunda-Banten
Potensi Magnitudo maksimum: 8,8
Pergeseran per tahun: 4 cm
Dimensi: panjang 280 km, lebar 200 km
Sejarah gempa: Magnitudo 8,5 pada 1699 dan 1780
Megathrust Jawa Barat
Potensi Magnitudo maksimum: 8,8
Pergeseran per tahun: 4 cm
Dimensi: panjang 320 km, lebar 200 km
Sejarah gempa: M 8,1 pada 1903; M 7,8 pada 2006
Megathrust Jateng-Jatim
Potensi Magnitudo maksimum: 8,9
Pergeseran per tahun: 4 cm
Dimensi: panjang 440 km, lebar 200 km
Sejarah gempa: M M 7,2 pada 1916; M 7,8 pada 1994
Megathrust Bali
Potensi Magnitudo maksimum: 9,0
Pergeseran per tahun: 4 cm
Dimensi: panjang 500 km, lebar 200 km
Sejarah gempa: belum ada
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini