×
image

Festival Budaya Lembah Baliem 2024: Warisan Budaya Papua yang Semakin Diperkuat

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 13 Aug 2024

Festival Budaya Lembah Baliem promosi pariwisata Papua. (Kemenparekraf)

Festival Budaya Lembah Baliem promosi pariwisata Papua. (Kemenparekraf)


Promosi Pariwisata Papua


LBJ - Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) 2024 di Papua Pegunungan kembali digelar dengan tema "The Pearl of Great Baliem". Kegiatan ini bertujuan mempromosikan seni dan budaya suku Dani, Lani, dan Yali, yang hidup di Lembah Baliem, Kabupaten Jayawijaya. Festival ini menjadi salah satu cara melestarikan budaya lokal yang merupakan warisan turun-temurun.

Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, FBLB bukan sekadar ajang promosi pariwisata.

"FBLB tidak hanya menjadi ajang promosi destinasi wisata, seni dan budaya serta produk-produk ekonomi kreatif, namun harapan kita bersama, kegiatan ini akan terus berkelanjutan dan semakin berkualitas," ujarnya di Jakarta pada Selasa.

Sandiaga juga menekankan pentingnya inovasi, adaptasi, dan kolaborasi dalam pelaksanaan FBLB.

“Dengan menetapkan semangat 3G: Gercep, Geber, Gaspol, kita bisa memastikan bahwa festival ini akan terus menarik minat wisatawan, baik lokal maupun internasional," tambahnya.

Baca juga: Fakta Terbaru Kasus Video Syur Audrey Davis: Motif Sakit Hati Mantan Pacar Terungkap

Melestarikan Budaya Papua


FBLB 2024 menghadirkan berbagai atraksi yang menggambarkan kekayaan budaya Lembah Baliem. Tradisi perang yang awalnya ritual, kini menjadi atraksi utama. Selain itu, festival ini juga menampilkan permainan tradisional seperti sikoko dan puradan yang mengasah ketangkasan melempar tombak, serta atraksi karapan babi dan Bakar Batu, sebuah metode memasak tradisional.

"Festival ini adalah acara untuk melestarikan budaya masyarakat Lembah Baliem yang digelar di wilayah Kabupaten Jayawijaya pada Agustus," ungkap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayawijaya, Engelbert Ch. W. Surabut.

FBLB, yang pertama kali dibuka untuk umum pada tahun 1989, telah menjadi festival ikonik di Papua. Festival ini tidak hanya mempromosikan keindahan budaya lokal, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk menghormati dan menjaga warisan budaya mereka. FBLB juga masuk dalam agenda Top 10 Karisma Event Nusantara (KEN) yang bertujuan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Indonesia.

Baca juga: Temukan 28 Spesies Nyamuk di Museum Nyamuk Pangandaran, Satu-satunya di Indonesia

Kemenparekraf mendukung penuh agar FBLB dapat terus berlangsung dan berkembang. Semangat berinovasi, adaptasi, dan kolaborasi akan menjadi kunci keberhasilan festival ini di masa depan.

"Kita berharap akan lahir lebih banyak lagi pelaku ekonomi kreatif yang terus berinovasi, sehingga kegiatan ini akan terus berkelanjutan," tutur Sandiaga.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post