Iran Tegaskan Hak untuk Membalas, Meski Siap Berdialog dengan Negara Lain
By Cecep Mahmud
13 Aug 2024

Presiden Iran Masoud Pezeshkian tegaskan negara memiliki hak untuk membalas. (X/@drpezeshkian)
Presiden Iran Masoud Pezeshkian Nyatakan Tidak Akan Tunduk pada Tekanan dan Sanksi
LBJ - Iran menegaskan haknya untuk merespons serangan agresor, sesuai dengan hukum internasional. Pernyataan ini disampaikan oleh Presiden Iran Masoud Pezeshkian kepada Kanselir Jerman Olaf Scholz dalam percakapan telepon pada Senin (12/8).
"Iran menyambut baik pengembangan hubungan dengan semua negara dan menekankan pentingnya penyelesaian masalah melalui negosiasi. Namun, kami tidak akan pernah tunduk pada tekanan, sanksi, paksaan, dan agresi," ujar Pezeshkian melalui situs resmi kepresidenan Iran.
Pezeshkian juga menegaskan bahwa Iran memiliki hak untuk membalas serangan agresor jika diperlukan. Pernyataan ini muncul setelah insiden pembunuhan kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran pada akhir Juli. Haniyeh tewas dalam serangan yang diduga dilakukan oleh Israel di kediamannya saat ia menghadiri pelantikan Pezeshkian sebagai presiden.
Baca juga: Hamas Tuding Netanyahu Hambat Gencatan Senjata Gaza
Hamas menuding Israel dan Amerika Serikat bertanggung jawab atas kematian Haniyeh. Mereka menyatakan serangan tersebut tidak akan dibiarkan tanpa pembalasan. Di sisi lain, Israel enggan berkomentar mengenai pembunuhan tersebut, sementara Wakil Duta Besar AS untuk PBB, Robert Wood, menegaskan bahwa AS tidak terlibat dalam kematian Haniyeh.
Pada 31 Juli, New York Times melaporkan bahwa Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, telah memerintahkan serangan langsung ke Israel sebagai tanggapan atas pembunuhan Haniyeh. Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, kemudian menyatakan bahwa Iran berhak membela diri dan merespons jika dianggap perlu, sesuai dengan hukum internasional.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini