×
image

Hamas Tuding Netanyahu Hambat Gencatan Senjata Gaza

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 13 Aug 2024

Anggota biro politik Hamas, Izzat al-Rishq Sebut Netanyahu sengaja hambat gencatan senjata di Gaza. (X/@ferozwala )

Anggota biro politik Hamas, Izzat al-Rishq Sebut Netanyahu sengaja hambat gencatan senjata di Gaza. (X/@ferozwala )


Pengakuan Pejabat Israel Memperkuat Tuduhan Bahwa Netanyahu Berusaha Memperpanjang Konflik


LBJ -  Anggota biro politik Hamas, Izzat al-Rishq, menyatakan bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah menghalangi upaya gencatan senjata di Gaza. Pernyataan ini muncul setelah Kepala Otoritas Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengakui bahwa Netanyahu menciptakan hambatan dalam mencapai kesepakatan.

"Pengakuan Gallant menunjukkan kebohongan Netanyahu kepada dunia dan keluarga tahanan Israel di Gaza," kata al-Rishq.

Ia menambahkan bahwa Netanyahu hanya peduli pada kelanjutan perang, bukan pada perdamaian.

Al-Rishq menegaskan bahwa Hamas selalu menunjukkan fleksibilitas terhadap usulan gencatan senjata, termasuk yang didukung oleh Presiden AS Joe Biden, namun Netanyahu terus menolak usulan tersebut. Menurutnya, Netanyahu secara sengaja menghindari tanggung jawab untuk mencapai kesepakatan yang akan mengakhiri konflik.

Baca juga: Hamas Tuding Netanyah Hambat Gencatan Senjata Gaza

Hamas Tuntut Tindakan Internasional


Dalam pernyataannya, al-Rishq juga mendesak masyarakat internasional untuk memberikan tekanan lebih kepada Netanyahu agar menghentikan agresi dan segera mencapai kesepakatan pertukaran tahanan.

"Masyarakat internasional harus bertindak. Netanyahu tidak dapat dibiarkan terus melanjutkan perang genosida ini," ujarnya.

Sebelumnya pada hari yang sama, Gallant dan Netanyahu terlibat dalam saling tuduh terkait perang di Jalur Gaza. Gallant menuduh Netanyahu menghambat perundingan terkait pertukaran tahanan dengan Palestina.

Minggu lalu, mediator dari Mesir, Qatar, dan AS mendesak kedua belah pihak untuk segera menyelesaikan rincian gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera. Israel berencana mengirim delegasi, sementara Hamas mendesak agar rencana tersebut segera dilaksanakan tanpa penundaan.

AS, Qatar, dan Mesir mencoba memediasi perundingan, namun gagal mencapai kesepakatan permanen karena Netanyahu menolak seruan Hamas untuk mengakhiri perang dan mengizinkan kembalinya warga Palestina yang mengungsi ke Gaza utara.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post