×
image

Anies Baswedan Tolak Tawaran PKS: Dampaknya terhadap Peta Politik Pilgub Jakarta 2024

  • image
  • By Shandi March

  • 12 Aug 2024

Anies Baswedan Tolak Tawaran PKS jadi kader demi maju Pilgub Jakarta 2024. (Tangkapan layar youtube PKSTV)

Anies Baswedan Tolak Tawaran PKS jadi kader demi maju Pilgub Jakarta 2024. (Tangkapan layar youtube PKSTV)


LBJ - Khoirudin, Ketua DPW PKS DKI Jakarta, mengungkapkan bahwa partainya pernah menawarkan kepada Anies Baswedan untuk bergabung menjadi kader PKS dalam konteks Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.

"Kalau tidak menerima Pak Sohibul Iman maka Pak Anies bisa mengenakan jaket putih, masuk sebagai kader PKS. Jadi nanti sebagai calon gubernur dari PKS. Sehingga bisa mengambil calon wakil gubernur dari luar PKS," kata Khoirudin dalam pesan suaranya yang telah dikonfirmasi, Senin (12/8).

Namun, menurut Khoirudin, Anies Baswedan tidak menyambut positif tawaran tersebut. Anies lebih memilih untuk tetap netral dan tidak bergabung dengan partai mana pun.

"Tetapi waktu itu Pak Anies tidak menyambut positif ajakan tersebut, malah menyampaikan keinginan Pak Anies untuk netral," ujar Khoirudin.

Baca juga: “By PKS” Jadi Trending X 

Anies Pilih Netral, PKS Kekurangan Dukungan


Di sisi lain, PKS menghadapi tantangan besar dalam mengusung calon di Pilgub Jakarta. Mereka membutuhkan dukungan tambahan untuk mencukupi kekurangan empat kursi di DPRD Jakarta.

Hingga batas waktu pada 4 Agustus, PKS belum mendapatkan kepastian dari PKB dan NasDem. Kedua partai tersebut belum memastikan apakah akan bergabung dalam koalisi mendukung Anies.

"Demikian Pak Anies klarifikasi kami tentu kami tidak berharap adanya saling berbantahan," ujar Khoirudin.

Hal ini menunjukkan bahwa PKS masih terbuka terhadap kemungkinan perubahan sikap dari Anies. Namun, hingga saat ini belum ada sinyal positif.

Zainudin Paru, Juru Bicara DPP PKS, sebelumnya mengungkapkan bahwa PKS memberikan batas waktu 40 hari kepada Anies Baswedan. Akan tetapi, Anies gagal menarik dukungan dari partai lain, meskipun telah mendapatkan bantuan dari Syaikhu.

Alasannya, PKS tidak memiliki kapasitas untuk mencalonkan diri secara mandiri dalam Pemilihan Kepala Daerah Jakarta. Untuk itu, PKS memerlukan mitra koalisi guna mengisi kekurangan empat kursi di DPRD Jakarta yang diperlukan.

Pada saat yang sama, beberapa elite dari NasDem dan PKB telah memberikan sinyal untuk tidak melanjutkan dukungan kepada Anies sebagai calon gubernur di Jakarta. Ini menambah kompleksitas pada dinamika politik lokal menjelang Pilgub Jakarta 2024.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post