Jusuf Hamka Pilih Momong Cucu dan Mundur dari Politik yang Penuh Intrik
By Shandi March
12 Aug 2024
Jusuf Hamka Pilih Momong Cucu dan Mundur dari Politik yang Penuh Intrik. (IG@jusuf hamka)
LBJ - Jusuf Hamka Mundur dari Pengurus Golkar, Lebih Pilih Momong Cucu
Pengusaha sekaligus tokoh masyarakat Tionghoa, Jusuf Hamka, yang lebih dikenal sebagai Babah Alun, memutuskan untuk mengundurkan diri dari kepengurusan Partai Golkar. Alasan utama di balik langkah ini adalah keinginannya untuk lebih fokus menghabiskan waktu bersama keluarga, terutama untuk mengasuh cucunya yang segera lahir.
Jusuf Hamka berencana mengirimkan surat pengunduran dirinya ke Kantor Golkar pada Senin (12/8). "Iya, saya akan sampaikan kepada Pak Sekjen, karena saya sebentar lagi mau punya cucu, saya mendingan momong cucu," ungkapnya pada Minggu (11/8). Jusuf Hamka sebelumnya menjabat sebagai anggota Dewan Penasihat Partai Golkar.
Baca juga : Airlangga Beberkan Alasan Pengundurannya Sebagai Ketua Umum Golkar
Mundurnya Jusuf Hamka terjadi bertepatan dengan pengunduran diri Airlangga Hartarto dari posisi Ketua Umum Golkar. Airlangga mengumumkan pengunduran dirinya pada Sabtu (10/8) malam. Dalam pernyataannya, Airlangga menyebut langkah ini diambil untuk memastikan stabilitas transisi pemerintahan baru.
Jusuf Hamka mengungkapkan bahwa keputusan ini tidak hanya didasarkan pada keinginannya untuk lebih fokus pada keluarga, tetapi juga karena situasi politik yang menurutnya semakin rumit.
"Jadi mau enggak mau pas kebenaran ada momentum, saya melihat Pak Airlangga terzalimi, saya juga takut nanti berpolitik juga terzalimi," katanya.
Baca juga : Jusuf Hamka Mundur dari Golkar: Fokus Kembali ke Pekerjaan Sosial
Selain alasan politik, Jusuf Hamka mengaku mendapat saran dari keluarganya untuk tidak terlibat terlalu dalam dalam dunia politik.
Ia merasa masa tuanya lebih baik fokus pada pekerjaan sosial. Ini sesuai saran istri dan keluarganya daripada berkutat dalam dunia politik yang penuh intrik.
"Sesuai saran istri, anak, dan menantu, saya akan fokus pada pekerjaan sosial," katanya.
Langkah Jusuf Hamka ini menunjukkan pentingnya keseimbangan antara kehidupan profesional dan pribadi. Terutama bagi mereka yang berada di lingkaran kekuasaan.
Pengunduran dirinya juga menambah dinamika baru dalam tubuh Partai Golkar. Partai ini kini harus menghadapi transisi kepemimpinan di tengah situasi politik yang kian memanas.***
Pengusaha sekaligus tokoh masyarakat Tionghoa, Jusuf Hamka, yang lebih dikenal sebagai Babah Alun, memutuskan untuk mengundurkan diri dari kepengurusan Partai Golkar. Alasan utama di balik langkah ini adalah keinginannya untuk lebih fokus menghabiskan waktu bersama keluarga, terutama untuk mengasuh cucunya yang segera lahir.
Jusuf Hamka berencana mengirimkan surat pengunduran dirinya ke Kantor Golkar pada Senin (12/8). "Iya, saya akan sampaikan kepada Pak Sekjen, karena saya sebentar lagi mau punya cucu, saya mendingan momong cucu," ungkapnya pada Minggu (11/8). Jusuf Hamka sebelumnya menjabat sebagai anggota Dewan Penasihat Partai Golkar.
Baca juga : Airlangga Beberkan Alasan Pengundurannya Sebagai Ketua Umum Golkar
Keputusan Bertepatan dengan Mundurnya Airlangga
Mundurnya Jusuf Hamka terjadi bertepatan dengan pengunduran diri Airlangga Hartarto dari posisi Ketua Umum Golkar. Airlangga mengumumkan pengunduran dirinya pada Sabtu (10/8) malam. Dalam pernyataannya, Airlangga menyebut langkah ini diambil untuk memastikan stabilitas transisi pemerintahan baru.
Jusuf Hamka mengungkapkan bahwa keputusan ini tidak hanya didasarkan pada keinginannya untuk lebih fokus pada keluarga, tetapi juga karena situasi politik yang menurutnya semakin rumit.
"Jadi mau enggak mau pas kebenaran ada momentum, saya melihat Pak Airlangga terzalimi, saya juga takut nanti berpolitik juga terzalimi," katanya.
Baca juga : Jusuf Hamka Mundur dari Golkar: Fokus Kembali ke Pekerjaan Sosial
Fokus pada Pekerjaan Sosial
Selain alasan politik, Jusuf Hamka mengaku mendapat saran dari keluarganya untuk tidak terlibat terlalu dalam dalam dunia politik.
Ia merasa masa tuanya lebih baik fokus pada pekerjaan sosial. Ini sesuai saran istri dan keluarganya daripada berkutat dalam dunia politik yang penuh intrik.
"Sesuai saran istri, anak, dan menantu, saya akan fokus pada pekerjaan sosial," katanya.
Langkah Jusuf Hamka ini menunjukkan pentingnya keseimbangan antara kehidupan profesional dan pribadi. Terutama bagi mereka yang berada di lingkaran kekuasaan.
Pengunduran dirinya juga menambah dinamika baru dalam tubuh Partai Golkar. Partai ini kini harus menghadapi transisi kepemimpinan di tengah situasi politik yang kian memanas.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini