Langkah Mundur Airlangga Hartarto dan Isyarat Dukungan untuk Bahlil Lahadalia

LBJ - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menunjukkan keakraban yang menarik perhatian sebelum menghadiri sidang kabinet paripurna yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, pada Senin.

Momen keakraban ini terjadi saat para menteri Kabinet Indonesia Maju menikmati sarapan sebelum memulai sidang kabinet. Airlangga, yang baru saja mengundurkan diri dari posisi Ketua Umum Partai Golkar, tampak akrab dengan Bahlil, yang santer disebut-sebut akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar.

Airlangga dan Bahlil bahkan merangkul satu sama lain dan mengacungkan jempol ketika difoto bersama. Ini menjadi sinyal kuat adanya dukungan dari Airlangga kepada Bahlil untuk meneruskan estafet kepemimpinan di Partai Golkar.

Baca juga: Airlangga Beberkan Alasan Pengundurannya Sebagai Ketua Umum Golkar

Sri Mulyani Ajak Ngobrol dan Berfoto

Menteri Keuangan Sri Mulyani, yang turut hadir, mengajak Airlangga untuk bergabung dengan para menteri lainnya.

"Pak Airlangga, ngobrol Pak Airlangga, soalnya kalau ada Pak Airlangga kita difoto wartawan," ujar Sri Mulyani dengan nada bercanda.

Airlangga lalu meminta Bahlil untuk menarik kursi dan bergabung.

"Kursinya tarik Pak Bahlil. Kursinya Pak Kapolri saja diambil sama Pak Bahlil," kata Airlangga, yang disambut tawa oleh para menteri.

Bahlil pun merespon candaan tersebut dengan tertawa dan berkata, "Masuk barang itu."

Candaan ini mengisyaratkan betapa dekatnya hubungan di antara mereka, di tengah situasi politik yang dinamis.

Baca juga: Golkar Siap Gelar Rapat Pleno Tentukan PLT dan Munaslub

Alasan Pengunduran Diri Airlangga

Airlangga Hartarto sebelumnya terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar pada 2019 untuk masa jabatan hingga 2024. Namun, ia memilih mundur lebih awal.

"Saya mundur untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dan memastikan suasana tetap kondusif selama masa transisi pemerintahan," jelas Airlangga.

Meski demikian, Airlangga belum merinci lebih lanjut mengenai alasan menjaga keutuhan partai. Hal ini menimbulkan berbagai spekulasi di kalangan politisi dan pengamat.

Baca juga: Nurdin Halid Belum Bisa Memastikan Pengunduran Airlangga

Apa yang Terjadi Selanjutnya?

Pengunduran diri Airlangga dan keakraban dengan Bahlil menunjukkan dinamika baru dalam Partai Golkar. Bahlil yang digadang-gadang sebagai calon Ketua Umum baru, tampaknya akan mendapatkan dukungan penuh dari Airlangga.

Masa transisi pemerintahan dari Presiden Joko Widodo ke Prabowo Subianto, pemenang Pilpres 2024, menjadi latar belakang penting dalam keputusan-keputusan ini. Partai Golkar akan menghadapi tantangan besar dalam menjaga soliditas dan stabilitas di tengah perubahan yang terjadi.

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini