IDF Klaim Komandan Jihad Islam Berada di Sekolah Yang Dibom
By Cecep Mahmud
11 Aug 2024

Juru Bicara IDF, Laksamana Muda Daniel Hagari (X/IDF)
Israel Serang Sekolah di Gaza
LBJ - Sebuah serangan udara Israel menghantam Sekolah Al-Taba'een di Kota Gaza, Sabtu pagi, menewaskan 100 orang yang tengah berkumpul untuk salat subuh. Serangan ini mendapat kecaman keras dari komunitas internasional, sementara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim adanya keberadaan komandan salah satu brigade Jihad Islam di lokasi tersebut.
Pesawat tempur Israel menembakkan tiga rudal ke arah Sekolah Al-Taba'een yang tengah dipenuhi pengungsi. Menurut laporan layanan darurat Palestina, insiden ini mengakibatkan 100 korban jiwa. IDF segera mengonfirmasi serangan tersebut dan menyatakan bahwa Hamas menggunakan sekolah itu sebagai markas militer.
Militer Israel menuding Hamas dan Jihad Islam Palestina sebagai pihak yang bertanggung jawab karena menggunakan gedung sekolah sebagai fasilitas militer.
"Berdasarkan berbagai indikasi intelijen, ada kemungkinan besar komandan Brigade Kamp Pusat Jihad Islam, Ashraf Juda, berada di lokasi saat serangan terjadi," ujar juru bicara IDF melalui Telegram.
Serangan ini terjadi pada Sabtu pagi di Sekolah Al-Taba'een, Kota Gaza. Sekolah ini merupakan salah satu dari 21 sekolah yang telah menjadi sasaran IDF sejak 4 Juli.
Baca juga: Palestina Sebut Amerika Bertanggung Jawab Penuh atas Serangan Israel
Alasan Serangan
Menurut IDF, serangan ini merupakan bagian dari upaya menghancurkan infrastruktur militer Hamas. Dalam beberapa bulan terakhir, Israel menuduh Hamas menggunakan gedung-gedung sekolah sebagai pusat komando dan kontrol militer.IDF mengklaim bahwa mereka melakukan serangan ini karena adanya pemimpin militan di antara penduduk sipil.
Aljazair telah meminta pertemuan Dewan Keamanan PBB terkait serangan ini. Kantor Hak Asasi Manusia PBB mengutuk tindakan Israel, menyatakan bahwa hal ini melanggar Hukum Humaniter Internasional.
"Israel, sebagai kekuatan pendudukan, berkewajiban menyediakan tempat berlindung yang aman bagi penduduk sipil yang terkena dampak," bunyi pernyataan resmi PBB.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini