×
image

Palestina Sebut Amerika Bertanggung Jawab Penuh atas Serangan Israel

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 11 Aug 2024

Pesawat tempur Israel menghantam sekolah Al-Taba'een di bagian timur Kota Gaza dengan tiga roket, lebih daro 100 warga tewas akibat serangan tersebut. (tangkap layar/ @AbujomaaGaza)

Pesawat tempur Israel menghantam sekolah Al-Taba'een di bagian timur Kota Gaza dengan tiga roket, lebih daro 100 warga tewas akibat serangan tersebut. (tangkap layar/ @AbujomaaGaza)


Serangan di Kota Gaza Kembali Meningkatkan Ketegangan, Hamas Kutuk Pembunuhan Warga Sipil


LBJ - Serangan mematikan Israel di Gaza telah meningkatkan tekanan pada Amerika Serikat untuk menghentikan dukungan kuat mereka terhadap Israel. Meskipun Amerika dan sekutunya mengklaim gencatan senjata sudah dekat, tapi fakta di lapangan lebih banyak kematian, pengungsian dan keputusasaan.

Lebih dari 100 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka dalam sebuah serangan udara yang dilakukan oleh Israel pada Sabtu dini hari. Serangan tersebut menyasar sebuah sekolah di Kota Gaza, yang menampung banyak warga terlantar saat mereka sedang melaksanakan salat subuh. Informasi ini disampaikan oleh kantor media pemerintah Gaza yang dikelola oleh Hamas.

Pesawat tempur Israel menghantam sekolah Al-Taba'een di bagian timur Kota Gaza dengan tiga roket. Serangan ini menyebabkan banyak korban terluka parah yang segera dipindahkan ke Rumah Sakit Ahli Arab. Kantor berita resmi Palestina, WAFA, melaporkan bahwa sebagian besar korban luka berada dalam kondisi kritis.

"Kami mengecam dengan sekeras-kerasnya pembunuhan ini," tegas Hamas dalam pernyataan resminya.

Baca juga: Serangan Israel Rebut Nyawa Ratusan Warga Sipil di Gaza Saat Tunaikan Salat Subuh

Mereka menambahkan bahwa Israel dan pemerintah Amerika Serikat harus bertanggung jawab penuh atas serangan ini.

Amerika Ikut Terlibat Dalam Serangan


Kepresidenan Palestina menuding Amerika Serikat terlibat dalam serangan ini karena baru saja mencairkan bantuan militer senilai 3,5 miliar dolar AS untuk Israel.

"AS harus segera menekan Israel untuk menghentikan agresinya. Dukungan buta ini telah menyebabkan terbunuhnya ribuan warga sipil tak berdosa," ujar pernyataan resmi dari pihak kepresidenan.

UNRWA mengubah banyak fasilitasnya menjadi tempat penampungan darurat bagi para pengungsi setelah konflik pecah di Gaza pada Oktober lalu. Namun, perang yang telah berlangsung lebih dari 300 hari ini menyebabkan kehancuran besar. Sekitar 63 persen bangunan di Jalur Gaza rusak atau hancur, menurut data terbaru dari PBB.

Baca juga: Indonesia Tegaskan Dukungan Penuh untuk Kemerdekaan Palestina

Sementara itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim bahwa serangan pada Sabtu pagi tersebut menargetkan markas militer Hamas yang berlokasi di kompleks sekolah tersebut.

"Kami telah melakukan banyak tindakan untuk mengurangi dampak terhadap warga sipil, termasuk penggunaan persenjataan presisi," kata IDF dalam sebuah pernyataan resmi.

Israel melancarkan serangan besar-besaran ini sebagai balasan atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.200 orang di wilayah Israel. Namun, serangan balasan ini telah menewaskan hampir 40.000 warga Palestina di Jalur Gaza hingga saat ini, menurut otoritas kesehatan Gaza.

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post