Wali Kota Jakarta Timur Sebut Tawuran Meningkat Tapi Belum Darurat
By Cecep Mahmud
08 Aug 2024
Ilustrasi tawuran (XYZonemedia)
Kasus Tawuran Melonjak, Pemkot Jaktim Gencar Lakukan Sosialisasi
LBJ - Walikota Jakarta Timur M Anwar menanggapi pernyataan Kapolres Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly yang menyebut di wilayahnya terjadi peningkatan jumlah kasus tawuran dalam 3 bulan terkahir.
M Anwar menyatakan Jakarta Timur belum masuk kategori darurat tawuran meski kasus meningkat. Dalam tiga bulan terakhir, jumlah kasus mencapai 35.
"Kita belum darurat, belum ke arah sana," ujar M Anwar, Kamis.
Jumlah Kasus Tawuran
Dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, dari Juni hingga Agustus 2024, kasus tawuran di Jakarta Timur mencapai 35.
"Bahkan, di bulan Agustus hingga 7 Agustus jumlahnya sebanyak 16 kasus," tambah Anwar.
Baca juga: Kasus Tawuran di Jakarta Timur Meningkat Tajam
Pemkot Jakarta Timur gencar melakukan sosialisasi untuk mencegah aksi tawuran. Mereka mendirikan posko pengamanan di lokasi rawan tawuran.
"Kami juga memberikan sanksi tegas bagi pelajar dan warga yang terlibat tawuran," kata Anwar.
Anwar menekankan pentingnya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Sanksi seperti pencabutan Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan bantuan sosial lainnya diterapkan.
"Ini sebagai efek jera bagi orang tua yang tidak mengawasi anak-anaknya," jelasnya.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary juga menegaskan bahwa Jaktim belum masuk kategori darurat tawuran.
"Jaktim belum kategori darurat tawuran, masih jauh, tapi dampaknya cukup besar," ungkapnya.
Nicolas menyebutkan bahwa kasus tawuran meningkat sejak tiga bulan terakhir.
"Pada Juni 2024 terdapat 7 kasus, Juli 12 kasus, dan Agustus 2024 hingga hari ini sebanyak 16 kasus," jelasnya.
Baca juga: Polisi Tangkap Pria di Semarang Konsumsi Daging Kucing untuk Obati Diabetes
Butuhnya Pengawasan Orang tua
Peningkatan tawuran disebabkan oleh kurangnya pengawasan dari orang tua dan lingkungan.
"Remaja mencari jati diri dengan melakukan tawuran," kata Nicolas.
Orang tua diingatkan untuk mengawasi anak dalam penggunaan telepon seluler dan media sosial.
"Fenomena tawuran di Jakarta Timur dilakukan dengan berbagai modus, termasuk janjian tawuran melalui media sosial," tambahnya.
Beberapa wilayah masuk zona merah tawuran, seperti Jatinegara, Ciracas, Cakung, Cipayung, dan Duren Sawit.
"Bila dilihat secara kualitas, korban jiwa dan luka banyak terjadi di Ciracas, Cipayung, Cakung, dan Duren Sawit," jelasnya.
Kasus tawuran paling banyak terjadi di Kecamatan Jatinegara, terutama di Jalan Basuki Rahmat (Bassura) Kelurahan Cipinang Besar Utara.
"Ini sangat luar biasa hebat," kata Anwar.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini