Hindari Gaya Hidup Ini untuk Mencegah Menopause Sebelum Usia 40 Tahun
By Shandi March
01 Aug 2024
Gaya hidup merokok bisa mempercepat menopause satu hingga dua tahun lebih awal dibanding non-perokok.. (Foto:Freepik)
LBJ - Menopause adalah sebuah fase alamiah dalam kehidupan setiap wanita, menandai berakhirnya kemampuan reproduksi.
Biasanya, menopause terjadi antara usia 45 hingga 55 tahun. Namun, menopause dini dan prematur—terjadi sebelum usia 40 tahun—telah menjadi semakin umum, terutama di Asia Tenggara dan Selatan.
Menurut artikel Kemkes, penelitian Tiziana Leone dkk. menunjukkan tingkat menopause dini dan prematur tertinggi di Asia Selatan dan Asia Tenggara, masing-masing sebesar 2,7 persen dan 4,5 persen.
Dr. Caroline Tirtajasa, Sp.OG (K), menyatakan bahwa menopause dini bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Beberapa penyebabnya termasuk hambatan pada produksi hormon oleh ovarium, disfungsi ovarium, penyakit autoimun, paparan radiasi, atau pengobatan chemotherapy.
Kondisi-kondisi ini mempercepat penurunan fungsi ovarium yang berujung pada menopause.
Baca juga : Awas Bahaya! Kebiasaan Konsumsi Garam Berlebih Dapat Menyebabkan Gagal Ginjal
Baca juga : Pilihan Golkar: Jusuf Hamka Bawa Harapan Baru untuk Jakarta
Tak hanya faktor medis, kebiasaan sehari-hari juga berperan besar dalam menentukan kapan dan bagaimana menopause akan terjadi. Kebiasaan merokok, misalnya, signifikan mempengaruhi timbulnya menopause dini.
Beberapa riset menemukan bahwa perokok aktif dan orang yang merokok dalam jangka waktu panjang memiliki kecenderungan untuk mengalami menopause lebih awal. Bahkan, merokok bisa mempercepat menopause satu hingga dua tahun lebih awal dibanding non-perokok.
Selain itu, faktor berat badan dan pola makan juga sangat berpengaruh. Studi menunjukkan bahwa wanita dengan BMI (Body Mass Index) rendah cenderung mengalami menopause lebih awal karena estrogen yang kurang disimpan dalam jaringan lemak. Di sisi lain, pola makan yang tidak seimbang, seperti diet vegetarian ketat tanpa cukup olahraga dan paparan matahari, juga berkontribusi terhadap risiko ini.
Mencegah menopause dini bukan hanya tentang menghindari gejala-gejalanya tetapi juga tentang menjaga kualitas hidup di masa depan. Dengan mengadopsi gaya hidup sehat dan menghindari faktor-faktor risiko, wanita bisa mengoptimalkan kesehatan reproduksi dan umum mereka jangka panjang.***
Baca juga : Baznas Perkuat Ketahanan Gizi di Jakarta Utara: Pendistribusian 1.000 Paket Makanan Sehat Untuk Mustahik
Biasanya, menopause terjadi antara usia 45 hingga 55 tahun. Namun, menopause dini dan prematur—terjadi sebelum usia 40 tahun—telah menjadi semakin umum, terutama di Asia Tenggara dan Selatan.
Menurut artikel Kemkes, penelitian Tiziana Leone dkk. menunjukkan tingkat menopause dini dan prematur tertinggi di Asia Selatan dan Asia Tenggara, masing-masing sebesar 2,7 persen dan 4,5 persen.
Dr. Caroline Tirtajasa, Sp.OG (K), menyatakan bahwa menopause dini bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Beberapa penyebabnya termasuk hambatan pada produksi hormon oleh ovarium, disfungsi ovarium, penyakit autoimun, paparan radiasi, atau pengobatan chemotherapy.
Kondisi-kondisi ini mempercepat penurunan fungsi ovarium yang berujung pada menopause.
Baca juga : Awas Bahaya! Kebiasaan Konsumsi Garam Berlebih Dapat Menyebabkan Gagal Ginjal
Baca juga : Pilihan Golkar: Jusuf Hamka Bawa Harapan Baru untuk Jakarta
Gaya Hidup dan Risiko Menopause Dini
Tak hanya faktor medis, kebiasaan sehari-hari juga berperan besar dalam menentukan kapan dan bagaimana menopause akan terjadi. Kebiasaan merokok, misalnya, signifikan mempengaruhi timbulnya menopause dini.
Beberapa riset menemukan bahwa perokok aktif dan orang yang merokok dalam jangka waktu panjang memiliki kecenderungan untuk mengalami menopause lebih awal. Bahkan, merokok bisa mempercepat menopause satu hingga dua tahun lebih awal dibanding non-perokok.
Selain itu, faktor berat badan dan pola makan juga sangat berpengaruh. Studi menunjukkan bahwa wanita dengan BMI (Body Mass Index) rendah cenderung mengalami menopause lebih awal karena estrogen yang kurang disimpan dalam jaringan lemak. Di sisi lain, pola makan yang tidak seimbang, seperti diet vegetarian ketat tanpa cukup olahraga dan paparan matahari, juga berkontribusi terhadap risiko ini.
Mencegah menopause dini bukan hanya tentang menghindari gejala-gejalanya tetapi juga tentang menjaga kualitas hidup di masa depan. Dengan mengadopsi gaya hidup sehat dan menghindari faktor-faktor risiko, wanita bisa mengoptimalkan kesehatan reproduksi dan umum mereka jangka panjang.***
Baca juga : Baznas Perkuat Ketahanan Gizi di Jakarta Utara: Pendistribusian 1.000 Paket Makanan Sehat Untuk Mustahik
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini