Awas Bahaya! Kebiasaan Konsumsi Garam Berlebih Dapat Menyebabkan Gagal Ginjal
By Cecep Mahmud
01 Aug 2024
Ilustrasi ginjal manusia. XYZonemedia)
LBJ - Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari RSUD Cibinong, dr. Anton Isdijanto, Sp.PD, menyatakan bahwa konsumsi garam berlebih meningkatkan risiko penyakit gagal ginjal. Dalam diskusi daring di Jakarta, Sabtu, Anton menyoroti kurangnya edukasi mengenai kalori dan kandungan garam di Indonesia, terutama dalam makanan instan.
"Di Indonesia itu belum ada edukasi kalori yang dibutuhkan berapa di luar makanan-makanan yang instan," kata Anton.
Anton menjelaskan batas konsumsi garam yang dianjurkan Kementerian Kesehatan adalah lima gram per hari. Namun, satu porsi mi instan saja sudah mengandung 3,7 hingga 3,8 gram garam.
"Yang dicari malah makanan instan, mi instan, pakai ayam goreng, ada tepung, ada garam, belum pakai bumbu-bumbu masak tinggi garam," ujarnya.
Baca juga: Penundaan Makan Malam Tingkatkan Risiko Depresi dan Kecemasan Pekerja
Kelebihan garam menyebabkan ginjal bekerja lebih keras, yang dapat merusak pembuluh darah dan menurunkan kemampuan ginjal untuk menyaring zat.
Anton mengingatkan bahwa kebiasaan buruk ini juga menyebabkan tekanan darah tinggi dan hipertensi. Ia menambahkan, kualitas ginjal dapat terdampak dan penderitanya mungkin membutuhkan alat bantu seperti mesin cuci darah.
"Darah kita dipompa jantung, dialirkan melalui pipa pembuluh darah dan disaring oleh ginjal. Kalau terganggu, yang membuat tekanan tinggi adalah jantung yang memompa dan dampaknya akan mengarah di bagian filter," ucap Anton.
Anton juga menyebut banyak penderita gagal ginjal yang ditemukan pada usia di bawah 27 tahun. Selain pola makan, kurang tidur dan jarang berolahraga juga menjadi penyebab. Ia mengajak masyarakat untuk menjalankan pola hidup sehat dengan banyak mengonsumsi sayur dan buah, mengurangi makanan asin dan instan, serta rajin olahraga di sela kesibukan.***
"Di Indonesia itu belum ada edukasi kalori yang dibutuhkan berapa di luar makanan-makanan yang instan," kata Anton.
Anton menjelaskan batas konsumsi garam yang dianjurkan Kementerian Kesehatan adalah lima gram per hari. Namun, satu porsi mi instan saja sudah mengandung 3,7 hingga 3,8 gram garam.
"Yang dicari malah makanan instan, mi instan, pakai ayam goreng, ada tepung, ada garam, belum pakai bumbu-bumbu masak tinggi garam," ujarnya.
Baca juga: Penundaan Makan Malam Tingkatkan Risiko Depresi dan Kecemasan Pekerja
Garam Berlebih juga Sebabkan Tekanan Darah Tinggi
Kelebihan garam menyebabkan ginjal bekerja lebih keras, yang dapat merusak pembuluh darah dan menurunkan kemampuan ginjal untuk menyaring zat.
Anton mengingatkan bahwa kebiasaan buruk ini juga menyebabkan tekanan darah tinggi dan hipertensi. Ia menambahkan, kualitas ginjal dapat terdampak dan penderitanya mungkin membutuhkan alat bantu seperti mesin cuci darah.
"Darah kita dipompa jantung, dialirkan melalui pipa pembuluh darah dan disaring oleh ginjal. Kalau terganggu, yang membuat tekanan tinggi adalah jantung yang memompa dan dampaknya akan mengarah di bagian filter," ucap Anton.
Anton juga menyebut banyak penderita gagal ginjal yang ditemukan pada usia di bawah 27 tahun. Selain pola makan, kurang tidur dan jarang berolahraga juga menjadi penyebab. Ia mengajak masyarakat untuk menjalankan pola hidup sehat dengan banyak mengonsumsi sayur dan buah, mengurangi makanan asin dan instan, serta rajin olahraga di sela kesibukan.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini