LBJ - Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, dilaporkan tewas dalam sebuah insiden serangan di tempat menginapnya di Teheran, Iran, pada hari Rabu (31/7) waktu setempat.

Kejadian ini terjadi sehari setelah Haniyeh bertemu dengan Ayatollah Ali Khamenei dan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.

Menurut sumber dari Pasukan Garda Nasional Iran (IRGC), serangan terjadi di waktu subuh. IRGC telah menyampaikan belasungkawa mendalam atas kematian Haniyeh, yang dianggap sebagai serangan berencana oleh agen Israel.

"Kami sedang melakukan penyelidikan mendalam terkait insiden ini," ungkap juru bicara IRGC.

Baca juga : Israel Sebut Komandan Militer Hizbullah Tewas dalam Serangan Udara di Beirut

Baca juga : Puluhan Jasad Ditemukan di Khan Younis, Gaza Selatan Pasca Pasukan Israel Mundur

Reaksi Hamas dan Keterlibatan Israel

Hamas, dalam pernyataan resminya, menegaskan bahwa kematian Haniyeh adalah akibat dari serangan yang dilakukan oleh agen Israel. "Ini adalah bukti lanjutan dari agresi yang tak henti-hentinya terhadap pemimpin kami," kata juru bicara Hamas.

Sejak Oktober 2023, Hamas telah meningkatkan aktivitasnya dalam melawan kebijakan Israel di Palestina. Organisasi ini terlibat dalam berbagai aksi militer dan juga upaya diplomasi untuk menggarisbawahi hak-hak Palestina di forum internasional. Kepergian Haniyeh dipandang sebagai pukulan besar bagi gerakan ini, terutama dalam konteks ketegangan yang semakin meningkat di Timur Tengah.

Pembunuhan ini menandai titik kritis baru dalam konflik yang berkelanjutan dan menimbulkan kekhawatiran internasional tentang potensi eskalasi lebih lanjut antara Hamas dan Israel.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini