Situasi Gaza Memburuk, 86 Persen Warga Terpaksa Mengungsi
By Cecep Mahmud
30 Jul 2024

Warga Palestina yang dipaksa berpindah dari satu lokasi pengungsian ke pengungsian lain. (X/@UNLazzarini)
Ribuan Warga Palestina Tinggalkan Pengungsian Akibat Perintah Evakuasi Israel
LBJ - Perserikatan Bangsa-Bangsa melaporkan bahwa 86 persen warga Gaza kini berada di bawah perintah evakuasi Israel. Hal ini terjadi setelah serangan terbaru yang menewaskan 33 warga Palestina.
Pada hari Senin, ribuan warga Palestina meninggalkan kamp pengungsi Bureij dan Nuseirat di Gaza tengah. Mereka menerima perintah evakuasi baru dari tentara Israel.
Mohammed Naserallah, seorang pengungsi Palestina, menjelaskan bahwa dia dan keluarga telah berpindah dari satu lokasi pengungsian ke pengungsian lain
"Kami telah mengungsi dari utara. Mereka memberi tahu kami: 'Pergi ke Gaza tengah, lalu ke Rafah.' Kami pergi ke Rafah, lalu kembali ke Nuseirat. Kami terjebak. Lalu kami menerima instruksi untuk bergerak lebih jauh ke selatan menuju al-Mawasi," kata Naserallah.
Naserallah mengungkapkan bahwa hidup mereka hancur berkeping-keping.
"Kami tidak punya apa-apa, tidak ada seorang pun kecuali Tuhan," katanya.
Baca juga: Israel Siap Ambil Tindakan terhadap Hizbullah Usai Serangan Mematikan di Golan
Kondisi Pengungsi Sangat Memprihatinkan
Kepala UNRWA, Philippe Lazzarini, menyatakan bahwa 86 persen wilayah Gaza berada di bawah perintah evakuasi militer Israel. Kahder Baroud, seorang pria Palestina tunanetra, menerima panggilan dari tentara Israel pada hari Minggu untuk meninggalkan rumahnya di Nuseirat.
"Kami sudah berjuang menghadapi situasi ini karena anak-anak perempuan dan laki-laki saya juga tuna netra. Kami hidup dalam ketakutan, Kami meninggalkan rumah hari ini, tetapi kami tidak tahu ke mana kami bisa pergi sekarang," katanya.
Hani Mahmoud seorang jurnalis melaporkan dari Deir el-Balah bahwa pemindahan massal ini menjadi norma di kalangan militer Israel.
"Mayoritas penduduk yang mengungsi mengalir ke kota Deir el-Balah yang sudah dipenuhi oleh keluarga-keluarga pengungsi dan tidak memiliki cukup ruang atau sumber daya untuk menampung mereka," jelasnya.
Baca juga: Erdogan Ancam Israel dengan Langkah Serupa di Libya dan Karabakh
Mahmoud juga menambahkan bahwa serangan terhadap sekolah-sekolah yang dijadikan tempat penampungan semakin memperparah situasi pengungsi internal.
"Secara harfiah tidak ada tempat yang aman di Gaza," katanya.
Selain itu, tiga orang tewas dan beberapa lainnya terluka ketika tentara Israel membombardir al-Mawasi, sebuah wilayah di Gaza selatan yang sebelumnya dinyatakan sebagai "zona aman" oleh Israel. Pejabat di Gaza melaporkan bahwa 33 warga Palestina tewas di seluruh wilayah itu pada hari Senin, sementara jumlah kematian keseluruhan sejak Oktober mencapai 39.363 dengan lebih dari 90.000 lainnya terluka.
Perkiraan menunjukkan bahwa 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober, dengan lebih dari 200 orang ditawan.***
Sumber: Al Jazeera
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini