Israel Tuntut Balas atas Serangan Roket Mematikan di Golan
By Cecep Mahmud
28 Jul 2024

Serangan terjadi di wilayah Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, menewaskan sedikitnya 12 anak-anak dan remaja serta melukai sekitar 30 orang lainnya.
Ketegangan Meningkat, Netanyahu dan Pejabat Israel Desak Tindakan Keras Terhadap Hizbullah
LBJ - Pada Sabtu, serangan roket menghantam lapangan sepak bola di Majdal Shams, menewaskan sedikitnya 12 anak-anak dan remaja serta melukai sekitar 30 orang lainnya. Serangan tersebut terjadi di wilayah Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Hizbullah, kelompok militan Syiah Lebanon, membantah terlibat dalam insiden ini.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam pernyataannya, memperingatkan bahwa Hizbullah "akan membayar harga yang mahal untuk serangan ini, yang belum dibayarnya sejauh ini."
Ia menambahkan, serangan itu "tidak akan dibiarkan begitu saja."
Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Daniel Hagari, menyebut serangan itu sebagai serangan paling parah terhadap warga sipil sejak serangan Hamas pada 7 Oktober.
"Hizbullah berada di balik bencana ini dan bertanggung jawab atas konsekuensinya. Kami turut berduka cita kepada keluarga korban tewas dan luka-luka," ujar Hagari melalui platform media sosial X.
Baca juga: Hizbullah Hadapi Ancaman Perang Terbuka dari Angkatan Udara Israel
Meskipun demikian, Hizbullah membantah keterlibatan mereka dalam serangan tersebut.
"Pihak kami sama sekali tidak ada hubungannya dengan insiden tersebut," demikian pernyataan resmi Hizbullah.
Pejabat Israel Siapkan Tindakan Balasan
Pejabat militer dan keamanan Israel telah memberikan Menteri Pertahanan, Yoav Gallant, berbagai pilihan tindakan terhadap Hizbullah. Kementerian Pertahanan mengonfirmasi bahwa Gallant telah menentukan tindakan balasan, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut. Rapat kabinet keamanan akan berlangsung besok sore di Tel Aviv, segera setelah Netanyahu tiba dari Washington.
Presiden Israel, Isaac Herzog, menyebut serangan roket itu "memilukan," dan menambahkan bahwa "Israel akan dengan tegas membela warga negaranya dan kedaulatannya."
Reaksi Internasional
Pemerintah Lebanon turut mengutuk "semua tindakan kekerasan dan agresi terhadap warga sipil." Mereka menyebut serangan itu sebagai pelanggaran hukum internasional dan kemanusiaan, serta mendesak "penghentian segera permusuhan" menyusul pertukaran senjata lintas batas baru-baru ini.
Baca juga: Konflik Gaza: Jerman Bantah Klaim Netanyahu Tentang Jumlah Korban Sipil di Rafah
Roket yang menghantam lapangan sepak bola tersebut menyebabkan enam korban luka berada dalam kondisi serius, menurut laporan Magen David Adom, layanan darurat Israel.
Ketegangan di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel telah meningkat sejak 8 Oktober 2023, menyusul serangkaian roket Hizbullah ke Israel. Serangan tersebut sebagai bentuk solidaritas terhadap serangan Hamas. Israel kemudian membalas dengan tembakan artileri berat ke Lebanon tenggara.***
Sumber: Xinhua
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini