×
image

Fakta di Balik Fenomena Meningkatnya Remaja Cuci Darah di RSCM

  • image
  • By Shandi March

  • 26 Jul 2024

Belakangan ini, media sosial dihebohkan dengan berita mengenai peningkatan jumlah anak yang menjalani cuci darah di RSCM. (Ilustrasi XYZonemedia.com)

Belakangan ini, media sosial dihebohkan dengan berita mengenai peningkatan jumlah anak yang menjalani cuci darah di RSCM. (Ilustrasi XYZonemedia.com)


LBJ - Belakangan ini, media sosial dihebohkan dengan berita mengenai peningkatan jumlah anak yang menjalani cuci darah di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Fenomena ini memicu berbagai spekulasi dan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Menanggapi hal tersebut, RSCM melalui Dokter Spesialis Anak, Eka Laksmi Hidayati, memberikan klarifikasi.

"Saat ini total yang kami tangani untuk pasien anak yang melakukan cuci darah itu ada sekitar 60 pasien. Rata-rata usia 12 tahun ke atas jadi memang masuk kategori remaja," kata Eka secara live di akun instagram RSCM Official, Kamis (25/7).

Dokter Eka menyatakan bahwa saat ini terdapat sekitar 60 pasien anak yang rutin menjalani prosedur hemodialisis di RSCM.

"Saat ini total yang kami tangani untuk pasien anak yang melakukan cuci darah itu ada sekitar 60 pasien. Rata-rata usia 12 tahun ke atas jadi memang masuk kategori remaja," kata Eka secara live di akun instagram RSCM Official, Kamis (25/7).

Jadwal cuci darah untuk pasien ini beragam, ada yang satu atau dua pekan sekali, ada pula yang satu bulan sekali tergantung kebutuhan medis mereka.

Baca juga : Anggota Pemuda Pancasila Bekingi Pungli di Sekolah? Ini Fakta Karir Supono sebagai Kades Menganti

Baca juga : The Simpsons “Ramalkan” Kamala Harris Jadi Presiden AS dalam Episode Tahun 2000

Penyebab dan Ketersediaan Layanan Hemodialisis


Lebih lanjut, Dokter Eka menjelaskan bahwa kondisi gagal ginjal pada anak-anak yang menjalani cuci darah di RSCM berasal dari berbagai penyebab.

"Ada yang gagal ginjal bawaan lahir. Masalahnya macam-macam, ada yang di ginjalnya sejak lahir tumbuh kista banyak jadi fungsi ginjal terganggu ada yang lahir dengan ginjal sebelah tapi yang sebelah juga ginjalnya tidak sehat," jelasnya.

Beliau menekankan bahwa kasus ini tidak berkaitan dengan insiden gagal ginjal akibat konsumsi obat sirup yang mengandung etilen glikol tahun lalu.

RSCM menjadi rujukan utama bagi pasien-pasien ini karena tidak semua rumah sakit di Indonesia memiliki fasilitas untuk hemodialisis.

"Banyak yang rujukan, karena memang tidak semua provinsi memiliki fasilitas ini," ungkapnya.

RSCM terus berkomitmen untuk memberikan layanan kesehatan terbaik, termasuk hemodialisis bagi pasien anak. Mereka berupaya menyediakan layanan ini secara maksimal guna membantu mereka yang mengalami kondisi medis serius.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post