Netanyahu Distorsi Fakta Serangan di Gaza dalam Pidato di Kongres AS
By Cecep Mahmud
26 Jul 2024

Rashida Tlaib, satu-satunya anggota Kongres Palestina-Amerika, memegang plakat bertuliskan "Penjahat perang". (X/@ninaturner)
Netanyahu Dikritik Oleh Banyak Pihak Atas Pernyataan yang Tidak Akurat
LBJ - Pemimpin Israel, Benjamin Netanyahu, kembali menjadi sorotan setelah pidatonya di Kongres AS, Kamis (25/7). Netanyahu memutarbalikkan fakta terkait tindakan tentaranya di Jalur Gaza, yang disebut banyak pihak sebagai genosida. Dalam pidato tersebut, Netanyahu mengklaim tidak ada warga sipil yang tewas di selatan kota Rafah, yang diserbu militer Israel pada awal Mei. Klaim ini bertentangan dengan banyak laporan yang menyebutkan adanya serangan udara dan pemboman yang menyebabkan korban jiwa di Gaza.
Banyak anggota parlemen Demokrat memilih untuk tidak menghadiri pidato tersebut. Di luar gedung Capitol, tempat Netanyahu berpidato, pengunjuk rasa pro-Palestina berdemonstrasi.
"Netanyahu, yang popularitasnya telah menurun, berusaha menggambarkan dirinya sebagai negarawan yang dihormati," tulis The Associated Press.
Baca juga: Netanyahu Usulkan Aliansi Abraham untuk Lawan Ancaman Iran”
Netanyahu juga mendapat kritik dari Benny Gantz, pemimpin Partai Persatuan Nasional oposisi Israel, yang menuduhnya sengaja menunda perjanjian gencatan senjata. The Washington Post menyoroti klaim Netanyahu yang mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Palestina bertentangan dengan pernyataan PBB dan organisasi bantuan internasional.
Dalam pidatonya, Netanyahu juga menolak tuduhan tentang serangan Israel di Gaza. CNN melaporkan bahwa Netanyahu mengalihkan perhatian pada peran Israel dalam konflik di Gaza. Sebagian besar pidatonya berfokus pada perang yang sedang berlangsung dan menargetkan musuh-musuhnya seperti Iran dan Mahkamah Pidana Internasional.
Beberapa tokoh di Kongres AS, termasuk Senator Bernie Sanders dan mantan ketua DPR AS Nancy Pelosi, mengkritik Netanyahu.
"Ini akan menjadi pertama kalinya dalam sejarah Amerika seorang penjahat perang diberi kehormatan," kata Sanders.
Baca juga: Houthi Yaman Siap Lancarkan Serangan Baru ke Tel Aviv
Pelosi menyebut presentasi Netanyahu sebagai yang terburuk dari semua pejabat asing yang pernah berpidato di Kongres AS. Rashida Tlaib, satu-satunya anggota Kongres Palestina-Amerika, menyebut tepuk tangan meriah untuk Netanyahu sebagai sesuatu yang menjijikkan. Dia memegang plakat bertuliskan "Penjahat perang" dan "Bersalah atas Genosida" selama pidato Netanyahu.
Demonstrasi besar pro-Palestina terjadi di Washington, di sekitar dan di dalam hotel tempat Netanyahu menginap, menunjukkan penolakan terhadap klaim dan tindakan pemimpin Israel tersebut.***
LBJ - Pemimpin Israel, Benjamin Netanyahu, kembali menjadi sorotan setelah pidatonya di Kongres AS, Kamis (25/7). Netanyahu memutarbalikkan fakta terkait tindakan tentaranya di Jalur Gaza, yang disebut banyak pihak sebagai genosida. Dalam pidato tersebut, Netanyahu mengklaim tidak ada warga sipil yang tewas di selatan kota Rafah, yang diserbu militer Israel pada awal Mei. Klaim ini bertentangan dengan banyak laporan yang menyebutkan adanya serangan udara dan pemboman yang menyebabkan korban jiwa di Gaza.
Banyak anggota parlemen Demokrat memilih untuk tidak menghadiri pidato tersebut. Di luar gedung Capitol, tempat Netanyahu berpidato, pengunjuk rasa pro-Palestina berdemonstrasi.
"Netanyahu, yang popularitasnya telah menurun, berusaha menggambarkan dirinya sebagai negarawan yang dihormati," tulis The Associated Press.
Baca juga: Netanyahu Usulkan Aliansi Abraham untuk Lawan Ancaman Iran”
Sengaja Menunda Perjanjian Gencatan Senjata
Netanyahu juga mendapat kritik dari Benny Gantz, pemimpin Partai Persatuan Nasional oposisi Israel, yang menuduhnya sengaja menunda perjanjian gencatan senjata. The Washington Post menyoroti klaim Netanyahu yang mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Palestina bertentangan dengan pernyataan PBB dan organisasi bantuan internasional.
Dalam pidatonya, Netanyahu juga menolak tuduhan tentang serangan Israel di Gaza. CNN melaporkan bahwa Netanyahu mengalihkan perhatian pada peran Israel dalam konflik di Gaza. Sebagian besar pidatonya berfokus pada perang yang sedang berlangsung dan menargetkan musuh-musuhnya seperti Iran dan Mahkamah Pidana Internasional.
Kongres Kritik Pedas Netanyahu
Beberapa tokoh di Kongres AS, termasuk Senator Bernie Sanders dan mantan ketua DPR AS Nancy Pelosi, mengkritik Netanyahu.
"Ini akan menjadi pertama kalinya dalam sejarah Amerika seorang penjahat perang diberi kehormatan," kata Sanders.
Baca juga: Houthi Yaman Siap Lancarkan Serangan Baru ke Tel Aviv
Pelosi menyebut presentasi Netanyahu sebagai yang terburuk dari semua pejabat asing yang pernah berpidato di Kongres AS. Rashida Tlaib, satu-satunya anggota Kongres Palestina-Amerika, menyebut tepuk tangan meriah untuk Netanyahu sebagai sesuatu yang menjijikkan. Dia memegang plakat bertuliskan "Penjahat perang" dan "Bersalah atas Genosida" selama pidato Netanyahu.
Demonstrasi besar pro-Palestina terjadi di Washington, di sekitar dan di dalam hotel tempat Netanyahu menginap, menunjukkan penolakan terhadap klaim dan tindakan pemimpin Israel tersebut.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini