×
image

Netanyahu Usulkan Aliansi Abraham untuk Lawan Ancaman Iran"

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 26 Jul 2024

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menguraikan gagasan aliansi baru ala NATO. (X/@netanyahu)

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menguraikan gagasan aliansi baru ala NATO. (X/@netanyahu)


Gagasan Perdana Menteri Israel Mendapat Kritik dari Akademisi


LBJ - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menguraikan gagasan aliansi baru ala NATO antara Tel Aviv, Washington, dan negara-negara Arab. Menurut Netanyahu, aliansi ini dapat melawan ancaman Iran yang semakin meningkat. Namun, Dr. Mehran Kamrava, profesor pemerintahan di Universitas Georgetown Qatar, menilai usulan tersebut tidak realistis.

Dalam pidatonya di hadapan Kongres AS pada Rabu sore, Netanyahu mengungkapkan visi untuk Timur Tengah. Ia mengusulkan pembentukan 'Aliansi Abraham' yang melibatkan AS, Israel, dan negara-negara yang berdamai atau ingin berdamai dengan Israel. Netanyahu menyatakan aliansi ini mirip dengan NATO yang dibentuk AS setelah Perang Dunia Kedua.

Namun, Kamrava menyebut usulan tersebut tidak orisinal.

"Netanyahu telah menganjurkan hal ini selama beberapa tahun," ujarnya.

Baca juga: Houthi Yaman Siap Lancarkan Serangan Baru ke Tel Aviv

Baca juga: Netanyahu dan Kontroversi Pidato di Kongres AS

Kamrava menambahkan bahwa harapan Netanyahu untuk membawa negara-negara seperti Bahrain, Arab Saudi, UEA, dan mungkin Mesir ke dalam aliansi tersebut tidak realistis.

Menurut Kamrava, Arab Saudi telah menormalisasi hubungan dengan Iran, dan Bahrain serta Iran sedang membahas pemulihan hubungan.

"UEA juga mempertahankan hubungan dengan Iran meski tetap berhubungan dengan Israel," jelas Kamrava.

Kamrava juga menyebut bahwa saat ini Israel hanya bisa mengandalkan Komando Pusat AS dan Washington untuk persenjataan dan dukungan lainnya. Hal ini disebabkan oleh lobi Israel yang cukup kuat di Amerika Serikat, khususnya di Kongres.

Netanyahu juga menghadapi tekanan politik di dalam negeri.

"Netanyahu terperosok dalam kekacauan politik yang dalam," kata Kamrava.

Baca juga: Kondisi Gaza Memburuk, Warga Terjebak di Tengah Lokasi Mengungsi yang Sempit

Ia menghadapi tekanan dari kubu kiri yang ingin sandera dikembalikan, tekanan dari tentara Israel, dan tekanan dari kubu kanan yang menginginkan pemberantasan total warga Palestina.

Dalam situasi ini, Netanyahu menggunakan ancaman Iran untuk mempertahankan posisinya.

"Hanya kelanjutan perang dan memainkan 'hantu Iran' yang dapat menyelamatkannya," simpul Kamrava.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post