×
image

Kondisi Gaza Memburuk, Warga Terjebak di Tengah Lokasi Mengungsi yang Sempit

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 25 Jul 2024

Warga Gaza kondisnya semakin mengkhawatirkan mereka berpindah terus menerus dengan kondisi wilayah kemanusiaan yang semakin sempit dan eskalsi militer yang terus meningkat. (X/@UNRWA)

Warga Gaza kondisnya semakin mengkhawatirkan mereka berpindah terus menerus dengan kondisi wilayah kemanusiaan yang semakin sempit dan eskalsi militer yang terus meningkat. (X/@UNRWA)


UNRWA: "Tidak Ada Tempat yang Aman di Gaza"


LBJ - Warga di Jalur Gaza kelelahan akibat pengungsian berkelanjutan dan kondisi tidak layak huni. Mereka terjebak di daerah yang semakin sempit dan penuh sesak, demikian pernyataan Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) pada hari Rabu.

"Tidak ada tempat yang aman di Gaza. Perintah evakuasi (Israel) mencakup sebagian besar wilayah Jalur Gaza, sehingga pilihan yang dapat diambil oleh para pengungsi menjadi terbatas," kata UNRWA di platform media sosial X.

Zona Kemanusiaan yang Semakin Sempit


Militer Israel memerintahkan warga Palestina di Khan Younis timur dan tengah untuk segera mengungsi ke arah barat pada hari Senin. Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) melaporkan hal ini.

Perintah evakuasi pada tanggal 1 Juli mencakup wilayah yang telah ditetapkan. Wilayah baru yang ditetapkan termasuk 8,7 kilometer persegi di bagian timur "zona kemanusiaan" di Al-Mawasi.

Baca juga: Israel Kembali Perintahkan Warga Gaza Mengungsi Ribuan Tinggalkan Harta Benda

Militer Israel mengurangi luas "zona kemanusiaan" sebesar 14,8 persen, dari 58,9 menjadi 50,2 kilometer persegi. Hingga hari Senin, militer Israel menempatkan hampir 83 persen Jalur Gaza di bawah perintah evakuasi atau menetapkannya sebagai "zona terlarang," menurut statistik PBB.


Korban Tewas salam 24 jam mencapai 55 Orang



Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap Hamas di Jalur Gaza sebagai balasan atas serangan Hamas di perbatasan selatan Israel pada 7 Oktober 2023. Sekitar 1.200 orang tewas dan lebih dari 200 orang disandera dalam serangan tersebut.

Selama 24 jam terakhir, militer Israel menewaskan 55 orang dan melukai 110 lainnya. Jumlah total korban tewas mencapai 39.145 dan korban luka-luka mencapai 90.257 sejak konflik. Palestina-Israel pecah pada awal Oktober 2023, menurut otoritas kesehatan Gaza.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa karena "aktivitas teroris" dan tembakan roket dari wilayah Khan Younis, pasukan IDF melanjutkan operasi berbasis intelijen di wilayah tersebut.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post